Gerakan Pangan Murah, Persediaan Beras 11 Hari Ke Depan Aman
PONOROGO (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) – Kebutuhan beras ratusan rumah tangga di seputaran Kelurahan Cokromenggalan
aman selama 11 hari ke depan. Itu bersamaan Dinas Perdagangan, Koperasi dan
Usaha Mikro (Disperdagkum) Ponorogo bersama Perum Bulog menggelar gerakan
pangan murah (GPM) dengan menggelontorkan 8 ton beras di bawah harga eceran
tertinggi (HET). Setiap rumah tangga mendapat jatah dua kantong beras kemasan 5
kilogram seharga Rp 51 ribu.
KEPALA Bidang
Perdagangan Disperdagkum Ponorogo Niswandri Prasojo mengatakan ‘’Bagian dari upaya mengendalikan
harga beras di pasaran,’’ katanya pada Rabu
(28/2/2024) lalu. Warga rela
antre di kantor Kelurahan Cokromenggalan untuk menebus beras medium standar
stabilitas pasokan harga pangan (SPHP) dengan harga Rp 10.200 per kilo itu.
Andri –sapaan Niswandri Prasojo– menyebut harga beras dengan kualitas yang sama
di pasaran adalah Rp 11.500. ‘’Gerakan pasar murah bertujuan menjaga kestabilan
pasokan dan harga beras di tingkat konsumen agar daya beli serta inflasi dapat
terjaga,’’ tandasnya.
BADAN Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur merilis data bahwa setiap jiwa dalam setiap rumah tangga mengkonsumsi 0,21 kilogram beras per hari. Dengan asumsi rata-rata rumah tangga beranggotakan empat jiwa, maka persediaan beras 10 kilogram akan mencukukupi kebutuhan makan selama 11 hari.
LEBIH lanjut Andri, gerakan pasar murah demi stabilitas pasokan harga pangan sudah
berlangsung sejak Oktober 2023 lalu dan bakal berakhir pada awal Maret
menjelang Ramadan. Disperdagkum Ponorogo bersama Perum Bulog sengaja menjadwal
merata operasi pasar itu sehingga setiap wilayah kecamatan mendapat giliran.
‘’Cukup efektif menekan pergerakan harga di pasaran,’’ ungkapnya.
SEMENTARA itu, Fadrianto, perwakilan Cabang Bulog
Ponorogo, mengungkapkan bahwa pihaknya mengeluarkan 8 ton beras dari gudang
saat ggelaran GPM di Kelurahan Cokromenggalan. GPM adalah salah satu program
Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk menjamin ketersediaan bahan pokok harian
masyarakat. Selain di Ponorogo, aktivias serupa juga berlangsung di Magetan dan
Pacitan sesuai area kerjanya. ‘’Rata-rata di setiap titik kegiatan, kami
membawa enam sampai delapan ton,’’ ucapnya. Demikian
sebagaimana diinformasikan oleh Dinas Kominfo Kabupaten Ponorogo. (KR-LID/AS)