Berita Utama

[News][bleft]

Sari Berita

[Sekilas][twocolumns]

Sugiri Sancoko Resmikan Pengolahan Gunungan Sampah Plastik Jadi Bahan Bakar Alternatif di TPA Mrican



PONOROGO (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Problem sampah yang menggunung bakal segera teratasi bersamaan beroperasinya Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Refuse Derived Fuel (RDF) Mrican. Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko meresmikan penerapan teknologi pengolahan sampah plastik (sampah anorganik) menjadi bahan bakar alternatif di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mrican itu, Sabtu (10/8/2024). 


Tokoh nasional Akbar Tandjung bersama Krisnina Maharani, istrinya, tampak hadir dalam peresmian TPST RDF Mrican. Dalam sambutannya, Bupati Sugiri Sancoko mengatakan bahwa persoalan sampah menggunung di TPA Mrican sudah terjadi bertahun-tahun hingga kerap mengundang hujatan. “Setiap ganti pemerintahan selalu membelit pemerintahan yang baru. Jangan menghujat karena persoalan sampah ini sebenarnya menjadi aib kita bersama,” kata Kang Bupati –sapaan Bupati Sugiri Sancoko. 



Tidak ingin saling menyalahkan, Kang Bupati memilih mencari terobosan untuk mengurai permasalahan di TPA yang sudah menjadi pembuangan akhir sampah sejak era 1990-an itu. Pendirian TPST RDF yang akhirnya menjadi pilihan dengan menggandeng PT Reciraya Semesta Energi, PT Nauli Energi Ventura, dan dukungan Danone Indonesia. “TPST RDF yang mampu menghasilkan bahan bakar pengganti batubara belum banyak berdiri di Indonesia,” jelasnya. 


Masih kata Kang Bupati, tumpukan sampah di TPA Mrican yang kini sudah sebesar dan setinggi gunung bakal berkurang volumenya melalui pengolahan sistem RDF. Sebelum memprosesnya menjadi bahan bakar alternatif, berbagai jenis limbah padat lebih dulu melalui tahap pemisahan, pengolahan, dan penghancuran. “Akan tiba suatu zaman ketika sampah dapat menjadi berkah melalui proses daur ulang,” terangnya.


Sementara itu, Triana Krisandini, perwakilan PT Nauli Energi Ventura, mengungkapkan bahwa TPST RDF Mrican menjadi bagian dari upaya menjaga lingkungan. Berdasarkan data yang ada, muncul 175 ribu ton sampah setiap hari di Indonesia. “Kalau tidak dikelola dengan baik, maka dapat menimbulkan masalah serius bagi kesehatan maupun pelestarian lingkungan,” ungkap Triana. 


Putri ketiga Akbar Tandjung itu menambahkan, pihaknya berkomitmen menjadi bagian dari upaya mencari solusi pengolahan sampah di Ponorogo. Bahkan, aktivitas di TPST berpotensi menambah pendapatan bagi masyarakat. “Kita dapat mengubah sampah menjadi bahan bakar alternatif. Memberikan keuntungan bagi industri lain dengan tersedianya bahan bakar pengganti batu bara,” pungkasnya.  Demikian sebagaimana diinformasikan oleh Dinas Kominfo Kabupaten Ponorogo. (KR-LID/AS)


IKLAN

Recent-Post