Wakil Presiden Kunjungan Kerja ke Kabupaten Ngawi, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa Tunjukkan Keunggulan Kabupaten Ngawi Jatim dalam Produktivitas Padi
NGAWI (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Usai melakukan penanaman padi di persawahan Geneng, Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka meninjau pabrik beras PT. Daya Tani Sembada di Dusun Alas Pecah, Desa Geneng. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa turut mendampingi Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming bersama Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam kesempatan ini menunjukkan keunggulan Kabupaten Ngawi Jatim dalam hal produktivitas padi. Ia melaporkan, produksi padi Jawa Timur telah dilakukan proses serap oleh Bulog Kanwil Jawa Timur. Pada Bulan Februari Mei 2025, target serap Bulog Kanwil Jatim sebesar 585,581 ribu ton setara beras dan sampai tanggal 22 Mei 2025 telah terserap sebesar 478,757 ribu ton setara beras atau 81,76%. "Ngawi ini dari tahun ke tahun selalu produktivitas padinya tertinggi se-Indonesia," Kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa usai mendampingi kunker Wapres RI.
Pertumbuhan sektor pertanian Jatim menurut Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sangat signifikan terhadap PDRB maupun terhadap PDB secara nasional. Dan Ngawi merupakan daerah dengan produktivitas tertinggi secara nasional. Oleh sebab itu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menilai suplai air, bibit, pupuk, alat dan mesin pertanian (alsintan) menjadi hal yang sangat penting. Apresiasi pun dilontarkan karena Ngawi berhasil memanfaatkan secara maksimal penggunaan pupuk organik. "Semakin pupuk organik itu banyak digunakan pada akhirnya habitat dari unsur tanahnya akan sangat bagus sangat subur dan itu akan membangun habitat - habitat lain," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Berdasarkan laporan persediaan operasional beras Bulog per Kanwil di seluruh Indonesia sebagai Cadangan Beras Nasional, sampai dengan tanggal 23 Mei 2025, total persediaan beras Bulog di Kanwil Jatim sebesar 868.208 Ton atau 22,45% dari total stok, terbesar di tingkat nasional. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh RRI Madiun. (KR-YUN/AS)