Berita Utama

[News][bleft]

Sari Berita

[Sekilas][twocolumns]

Grebeg Suro Lebih Milenial Bupati Ponorogo Libatkan 150 Volunteer Anak Muda



PONOROGO (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Grebeg Suro di Ponorogo terus bermetamorfosis. Perayaan menyambut datangnya tahun baru Hijriah itu akan tampil beda dengan mengusung konsep kekinian dan manajemen event yang profesional. 


Bupati Sugiri Sancoko saat acara media gathering dan pengukuhan volunteer menegaskan bahwa Grebeg Suro 2025 bakal lebih melineal. ‘’Mengikuti tren perubahan sosial, ekonomi, dan teknologi,’’ kata Bupati Sugiri Sancoko. 


Bupati Sugiri Sancoko membuka kesempatan lebar bagi anak muda tampil menjadi pionir unt mewarnai grebeg yang berisi rangkaian beragam kegiatan mulai 4 Juni hingga 29 Juni 2025. Pihaknya sengaja melibatkan 150 volunteer (relawan) dari kalangan mahasiswa dan khalayak umum yang memiliki peran krusial membantu kerja panitia dalam mensukseskan gelaran Grebeg Suro. "Bekerja suka rela karena ingin menjaga martabat Ponorogo,’’ ungkap Kang Giri saat pengukuhan volunteer di aula Bappeda Libang, Minggu (15/6/2025) lalu.


Grebeg Suro di Ponorogo adalah event akbar dan bergengsi karena merangkum rangkaian kegiatan serta berlangsung berhari-hari. Peran para volunteer terbagi dalam beberapa divisi, mulai mengurusi administrasi, humas, liaison officer (naradamping), pelayanan penonton, stage manager, hingga keamanan. ‘’Sekali lagi, kita pertaruhkan martabat dalam pada Grebeg Suro tahun ini,’’ tegasnya.



Bersamaan media gathering di salah satu kafe di bilangan Kelurahan Tonatan, Bupati Sugiri Sancoko juga meminta awak media turut andil meng-highlight (menyorot) sisi menarik dari Grebeg Suro. Apalagi, perayaan yang menandai datangnya Tahun Baru 1447 Hijriah terdiri dari 31 event ini terasa spesial. Sebab, bersamaan dengan Reog Ponorogo diakui oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) atau Intangible Cultural Heritage (ICH). "Ponorogo juga sedang berjuang menjadi bagian dari UCCN (UNESCO Creative Cities Network)," ungkapnya.


Bupati Sugiri Sancoko menegaskan tidak ingin pembiayaan Grebeg Suro menjadi benalu yang membebani anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Pihaknya tahun ini hanya mematok anggaran senilai Rp 350 juta dari proyeksi biaya total sebesar Rp 5,7 miliar. Nah, pihak event organizer (EO) yang menyokong defisit anggaran itu melalui dukungan sponsorship dan penjualan merchandise. "Dengan banyaknya sponsor dan penjualan merchandise saya yakin dapat membantu," tegasnya. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh Dinas Kominfo Kabupaten Ponorogo. (KR-YUN/AS)

IKLAN

Recent-Post