Berita Utama

[News][bleft]

Sari Berita

[Sekilas][twocolumns]

Kuota Siswa Sekolah Rakyat di Ponorogo Terisi Penuh, 125 Nama Siswa Baru tercantum di SK Bupati Ponorogo

PONOROGO (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Kuota peserta didik baru pada program sekolah rakyat (SR) di Ponorogo akhirnya terpenuhi. Totalnya ada 125 siswa, terbagi lima rombongan belajar (rombel) di tiga jenjang pendidikan. Masing-masing satu rombel berisi 25 siswa untuk jenjang SD. Berikutnya dua rombel berisi 50 siswa untuk jenjang SMP, dan dua rombel berisi 50 siswa untuk jenjang SMA. 


Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos-PPPA) Ponorogo, Arief Effendi mengatakan, nama-nama peserta didik baru pada program SR, telah dirilis. Bahkan 125 nama siswa baru telah tercantum dalam surat keputusan (SK) Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko. "Ada 125 anak yang nanti akan menjadi siswa di sekolah rakyat. Itu sudah final, sudah kita tetapkan melalui SK Bupati, jadi di situ nanti ada lima rombel, satu rombel SD dan masing-masing dua rombel untuk SMP dan SMA," ujarnya, Selasa (24/6/2025). 


Sejatinya, kata Arief, peminat SR di Ponorogo cukup tinggi. Bahkan jumlah pendaftar melebihi kuota yang ditetapkan. Hanya saja, karena di tahap awal ini, baru ada lima rombel yang dibuka untuk tiga jenjang pendidikan, maka petugas Dinsos-PPPA Ponorogo menyeleksi dengan ketat. Hasilnya, ada 125 siswa plus 10 persen cadangan. "Ketentuannya memang harus ada 10 persen dari kuota untuk cadangan. Maka ada 137 anak, dan yang fixed kita tetapkan dan masuk program SR ada 125 anak," ucapnya. 


Arief menyampaikan, Dinsos-PPPA Ponorogo akan bekerjasama dengan petugas Dinas Kesehatan untuk melakukan skrining kesehatan dalam waktu dekat terhadap seluruh siswa baru program sekolah rakyat. Tujuannya, untuk memastikan siswa benar-benar sehat alias tidak memiliki riwayat penyakit yang berisiko, mengingat program SR berkonsep boarding school atau asrama.


Apalagi, SR di Ponorogo masuk gelombang 1. Itu artinya, program SR itu akan dimulai pada tahun ajaran baru 2025/2026, pada pertengahan Juli mendatang. "Jadi dengan skrining itu nanti bisa kita ketahui riwayat kesehatan. Kerjasamanya dengan Dinkes," jelasnya. 


Jika dalam skrining kesehatan itu ditemukan ada siswa baru yang memiliki riwayat penyakit tertentu, bukan berarti menggugurkan siswa tersebut. Melainkan akan diberikan pengobatan sejak dini.


Seperti diketahui, SR di Ponorogo, menempati gedung sentra Industri kecil menengah (IKM) di Tambakbayan, Ponorogo. Gedung tersebut digunakan sementara, sembari menantikan pembangunan gedung baru di Jalan Margomulyo, Kelurahan Setono, yang merupakan aset Pemkab Ponorogo. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh RRI Madiun. (KR-FEB/AS)

IKLAN

Recent-Post