Berita Utama

[News][bleft]

Sari Berita

[Sekilas][twocolumns]

Panitia Grebeg Suro 2025 Gelar Technical Meeting (TM) Festival Reog Remaja (FRR) XXI dan Festival Nasional Reog Ponorogo (FNRP)


PONOROGO (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Festival reog sudah digelar rutin selama puluhan tahun di Ponorogo. Kendati begitu, panitia tetap wajib menjalankan technical meeting (TM) bersamaan pelaksanaan Festival Reog Remaja (FRR) XXI dan Festival Nasional Reog Ponorogo (FNRP) XXX. Apalagi bakal ada sesuatu yang beda dalam event unggulan Grebeg Suro 2025 itu. "Mengusung misi pelestarian budaya dengan konsep kekinian. Perpaduan antara teknologi digital dan kesenian tradisional akan menciptakan sajian pertunjukan yang menarik,’’ kata Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Ponorogo Judha Slamet Sarwo Edi saat technical meeting dengan 24 perwakilan kontingen FRR XXI di Padepokan Reog, Selasa (10/6/2025) lalu.


Menurut Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Ponorogo Judha Slamet Sarwo Edi, TM membahas hal-hal teknis untuk memastikan semua pihak memiliki pemahaman yang sama tentang festival reog. Panitia tetap mematok empat aspek penilaian yang terdiri dari kepenarian, kreativitas, musik iringan, dan busana. Bersamaan itu, penjurian melibatkan dewan pengamat yang memiliki kompetensi dalam bidangnya masing-masing. "Seperti kepenarian yang dinilai keselarasan antara wiraga, wirama, dan wirasa yang ditarikan oleh para warok, jhatil, Klonosewandono, Pujangganong, dan Singobarong sesuai cerminan watak, karakter, serta peran," jelasnya.


Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Ponorogo Judha Slamet Sarwo Edi, menegaskan bahwa FRR akan terus mengawal FNRP sebagai upaya pelestarian Reog Ponorogo yang resmi masuk daftar Warisan Budaya Takbenda (WBTb) United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). 


Transmisi antar generasi seniman reog tidak akan putus di Ponorogo. Sebab, lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) sedari awal mengenalkan reog wayang golek ke peserta didiknya. Setelah itu, pelajar SD sudah mampu mementaskan untuk ikut Festival Reog Anak bersamaan peringatan Hari Anak Sedunia. "Kalau FRR untuk pelajar tingkat SMP yang nantinya akan menjadi penampil di FNRP,’’ terangnya. FNRP XXX diikuti 41 peserta yang jumlahnya melebihi tahun lalu. Pelaksanaan TM yang diikuti perwakilan kontingen FNRP sesuai rencana awal berlangsung Rabu (11/6/2025) di Padepokan Reog. 


Panitia besar Grebeg Suro bakal menjaga gengsi FNRP yang pernah memuncaki Kharisma Event Nusantara (KEN) dari 110 unggulan event-event berkualitas di Indonesia. ‘’Grebeg Suro 2025 juga menjadi saksi tahun pertama pelaksanaan FNRP setelah Reog Ponorogo mendapat pengakuan dunia sebagai warisan budaya,’’ pungkasnya. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh Dinas Kominfo Kabupaten Ponorogo. (KR-YUN/AS)


IKLAN

Recent-Post