Santri Madrasah Tsanawiyah (MTsN) 2 Ponorogo Menjadi Pembuka Festival Reog Remaja XXI
PONOROGO (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Lembaga pendidikan di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) juga ambil bagian dalam Festival Reog Remaja (FRR) XXI. Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Ponorogo menjadi satu dari dua madrasah yang turut bersaing dalam event tahunan Grebeg Suro 2025 itu. “Kami bergantian dengan SMPN 1 Babadan sebagai wakil kecamatan untuk tampil di FRR,” kata Wakil Kepala MTsN 2 Ponorogo Haniati Mar’ah.
Wakil Kepala MTsN 2 Ponorogo Haniati Mar’ahtampak puas dengan penampilan Taruno Mudo Sigolo-Golo sebagai pembuka FRR. Sebanyak 60 santri madrasah itu all-out mengeluarkan kemampuan memagelarkan sendra tari Reog Ponorogo versi Bantarangin. “Sebagai penampil pertama memberi dorongan semangat. Ini kesempatan emas untuk membuka FRR dengan kesan yang kuat,” terangnya.
Wakil Kepala MTsN 2 Ponorogo Haniati Mar’ah, mengatakan latihan intensif selama tiga bulan di sela-sela jadwal padat pembelajaran terbayarkan dengan penampilan apik Taruno Mudo Sigolo-Golo. Dukungan selama ini mengalir dari warga madrasah, Kantor Kemenag Ponorogo, dan camat Babadan. “Anak-anak mampu membagi waktu di antara padatnya jadwal akademik, pelajaran keagamaan, dan ujian akhir semester,” jelasnya.
Wakil Kepala MTsN 2 Ponorogo Haniati Mar’ah mengungkapkan, keikutsertaan madrashnya dalam FRR bukan semata berkompetisi. Namun, juga sebagai sarana menanamkan nilai budaya kepada peserta didik serta ikut melestarikan Reog Ponorogo yang kini mendapat pengakuan dari UNESCO. “Bukan sebatas juara yang kita inginkan tapi agar anak-anak memahami dan mencintai kearifan lokal,” ungkapnya.
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Judha Slamet Sarwo Edi menyebut FRR tidak semata-mata soal menang atau kalah. Melainkan tentang bagaimana generasi muda mengambil peran dalam menjaga warisan budaya. “Festival Reog Remaja ini hadir sebagai upaya transmisi budaya, agar Reog tetap eksis dan semakin dikenal,” tegas Judha.
Perhatian juga datang dari Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko yang berada di deretan penonton pada hari pertama gelaran FRR. Kehadiran Kang Giri menunjukkan dukungan penuh pemerintah daerah terhadap andil generasi muda dalam melestarikan warisan budaya takbenda bernama Reog Ponorogo. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh Dinas Kominfo Kabupaten Ponorogo. (KR-YUN/AS)