Berita Utama

[News][bleft]

Sari Berita

[Sekilas][twocolumns]

Stasiun Babadan Dilirik Jadi Stasiun Kargo Demi Dukung Kawasan Industri, Berharap Rute KA BIAS Diperpanjang ke Caruban

MADIUN (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Transformasi transportasi dan logistik tengah dipacu oleh Pemkab Madiun. Salah satu upaya terbarunya adalah pengajuan Stasiun Babadan sebagai stasiun kargo dan perpanjangan rute KA Bandara Internasional Adi Soemarmo (BIAS) hingga Stasiun Caruban. Langkah ini dianggap strategis untuk mendorong pertumbuhan kawasan industri dan mengurai kepadatan Stasiun Madiun.



Bupati Madiun Hari Wuryanto mengungkapkan bahwa Dishub Madiun telah melakukan pertemuan dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub, Rabu (19/6/2025). Rapat tersebut membahas tindak lanjut pengajuan rute KA BIAS yang diharapkan bisa langsung menghubungkan Bandara Adi Soemarmo dengan Caruban, ibu kota Kabupaten Madiun. “Hari ini Kadishub berangkat ke Jakarta terkait pengajuan ke Kemenhub,” jelasnya, Jumat (20/6/2025).


Selanjutnya, tak hanya soal rute penumpang, Mas Hari –sapaan akrab Bupati– juga melirik Stasiun Babadan di Desa Dimong, Kecamatan Madiun, untuk dikembangkan sebagai stasiun kargo. Lokasinya yang strategis—berada di jalur utama dan dekat dengan kawasan industri—menjadi salah satu alasan kuat pengajuan ini. “Masih banyak lahan kosong di kanan-kiri Stasiun Babadan yang bisa dimanfaatkan,” bebernya.


Gagasan ini muncul seiring meningkatnya kebutuhan logistik daerah dan kepadatan di Stasiun Madiun, yang kini menjadi simpul transportasi warga dari berbagai kabupaten sekitar, seperti Ponorogo dan Magetan. Dengan menjadikan Stasiun Babadan sebagai simpul kargo, diharapkan distribusi logistik akan lebih efisien dan tidak terpusat hanya di satu titik. Selain mendorong peran logistik, Bupati juga mengusulkan agar Stasiun Caruban bisa melayani semua kelas perjalanan—ekonomi, bisnis, hingga eksekutif.


Harapannya, Caruban sebagai pusat pemerintahan juga mampu menjadi simpul pergerakan manusia dan barang antarkota dan antardaerah. “Pengembangan ini juga bentuk kesiapan kita menyambut pertumbuhan industri dan arus kunjungan luar daerah. Semua demi memperkuat aksesibilitas dan pertumbuhan ekonomi Madiun,” tandas Mas Hari Wur. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh Radar Madiun. (KR-FEB/AS)

IKLAN

Recent-Post