Berita Utama

[News][bleft]

Sari Berita

[Sekilas][twocolumns]

Dari Hobi Mahasiswa Jadi Ajang Bergengsi, Ring Tarkam Dapat Acungan Jempol Tokoh Tinju


PONOROGO (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Mulai petinju juara dunia hingga ketua Komisi Tinju Indonesia (KTI) mengacungi jempol atas gelaran Ring Tarkam (Antar Kampus) Part 3 di Ponorogo. Sebab, promotor Gibran Cahyaning Pangeran mampu menyelenggarakan pertandingan tinju amatir sekaligus profesional dalam satu event di alun-alun.“Olahraga tinju di Indonesia harus bangkit kembali,” kata Daud “Cino” Yordan, petinju profesional asal Indonesia yang menjadi juara dunia dua kali vers International Boxing Organization (IBO). Cino datang ke Ponorogo untuk menyaksikan langsung Ring Tarkam Part 3, Sabtu (26/7/2025) malam lalu.


Cino berharap muncul petinju berprestasi dari Ring Tarkam. Sebab, sekarang ini sedang minim pertandingan tinju di Indonesia karena sulit mencari promotor dan sponsor, serta jumlah sasana yang terus menyusut. “Gibran dengan semangat luar biasa berani tampil sebagai promotor,” terang Cino.



Gibran beberapa waktu secara khusus menemui Daud Yordan di Jakarta untuk menjelaskan konsep Ring Tarkam. Yakni, penyelenggaraan pertandingan tinju dengan kemasan penyelenggaraan yang berbeda sehingga menarik minat anak muda. “Saya diminta untuk datang. Sebagai atlet dan praktisi olahraga, saya langsung menyatakan  dukungan untuk Ring Tarkam,” jelas Daud Yordan.


Daud Yordan mengungkapkan bahwa menjadi atlet tinju itu tidak mudah. Selain harus berlatih dengan keras dan memiliki tekad yang kuat, juga perlu adanya pelaksana pertandingan atau promotor. Semua pihak harus bergerak bersama memajukan tinju Indonesia. ”Di sini juga hadir Ketua KTI Bapak Anton Sihombing yang mencetak saya menjadi juara dunia,” tegasnya.


Anton Sihombing mengapreasi kepedulian Gibran dalam memajukan olahraga tinju. Menilik usia, putra bungsu Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko itu layak tercatat di Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) sebagai promotor tinju termudanya berasal dari kampus. “Anak muda yang tampil sebagai pionir untuk masa depan tinju Indonesia,” terang Anton. Sementara itu, Gibran Cahyaning Pangeran menyebut Ring Tarkam sebenarnya lahir dari ide sederhana. Yakni, ingin mewadahi hobi mahasiswa di cabang olahraga tinju. Tanpa terasa penyelenggaraan Ring Tarkam sudah bergulir memasuki putaran ketiga yang menyajikan 16 partai pertandingan amatir dan profesional. ”Kita selalu ingin tumbuh dan terus berkembang. Semoga di tahun depan bisa terlaksana tiga kali dalam satu tahun,” harapnya. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh Dinas Kominfo Kabupaten Ponorogo. (KR-YUN/AS)

IKLAN

Recent-Post