Dinkes Ponorogo Gencarkan Program BESTI PREN untuk Tekan AKI, AKB, dan Stunting
PONOROGO (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Ponorogo mengoptimalkan kader kesehatan untuk menyukseskan program Besti Pren atau Bumil Sehat, Stunting Turun didampingi Pendamping Keren. Program itu diinisiasi Dinkes untuk menekan angka stunting, termasuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB).
Kepala Dinkes Ponorogo Dyah Ayu Puspitaningarti mengatakan, pihaknya melibatkan PKK dan berbagai organisasi untuk ikut menjalankan program Besti Pren. Di antaranya Aisyiyah, Nasyiatul Aisyiyah, Muslimat, Fatayat NU, GPdI Eben Haezer, DPC WKRI Paroki Santa Maria, dan GKJW mulai dari tingkat Kabupaten, Kecamatan sampai dengan Desa. "Pendataan ibu hamil dan balita stunting dilakukan by-name dan by-address agar pemantauan dapat dilakukan secara ketat,” kata Kepala Dinkes Ponorogo Dyah Ayu Puspitaningarti. sebagaimana dikutip dari website resmi Pemkab Ponorogo, Minggu (13/7/2025) lalu.
Para besti (kader pendamping) bertugas memantau ketat perkembangan kandungan ibu yang sedang hamil dan kemajuan status gizi balita stunting. Para kader pendamping pun juga telah mendapat pembekalan sebelum melakukan pendampingan rutin kepada sasaran. "Kemudian juga dilatih soal pelaporan hasil kegiatan yang dilakukan secara berkala, termasuk identifikasi kendala di lapangan,” jelasnya.
Dinkes Ponorogo sudah menggelar rapat koordinasi (rakor) pelaksanaan program BESTI PREN itu di 21 kecamatan. Ayu berharap peran serta tenaga kesehatan, lintas program, lintas sektor, serta akademisi dalam mendukung kampanye preventif serta promotif penurunan AKI, AKB dan stunting di Bumi Reog. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh RRI Madiun. (KR-YUN/AS)