Program I-SEE Dorong Desa Inklusif Peduli Kesehatan Mata Masyarakat
MADIUN (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Desa Sehat Mata merupakan program atau inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan mata masyarakat di tingkat desa, dengan fokus pada pencegahan gangguan penglihatan dan kebutaan. Seperti Desa Kedungrejo Kecamatan Pilangkenceng, kini resmi mendeklarasikan sebagai Desa Sehat Mata Inklusif, Rabu (9/7/2025) lalu.
Acara yang berlangsung di balai desa ini mengusung tema “Pojok Edukasi Mata Inklusi”, dihadiri oleh dr. Tjatur Gatot Kepala Puskesmas Pilangkenceng, Kabid PPKMD Bremi Purba, Perangkat Desa, perwakilan Yayasan Para Mitra, serta tamu undangan lainnya.
Deklarasi ini merupakan bentuk komitmen desa dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mata. Lebih dari sekedar kesehatan mata, deklarasi ini juga mengedepankan prinsip inklusi. Tidak hanya fokus pada masyarakat umum, namun juga pada kelompok rentan seperti penyandang disabilitas. Seperti yang disampaikan oleh Sulaiman, perwakilan dari Yayasan Paramitra. Sulaiman menyebut tidak hanya Desa Kedungrejo saja yang mendeklarasikan sebagai Desa Sehat Mata Inklusif, namun juga Desa Pucanganom Kecamatan Kebonsari sebagai desa yang pertama dideklarasikan, selanjutnya Desa Ngampel Kecamatan Mejayan. Untuk Desa Kedungrejo ini merupakan kali ketiga yang mendeklarasikan sebagai Desa Sehat Mata Inklusif. Dengan harapan Desa Kedungrejo Pilangkenceng ini bisa menjadi desa percontohan bagi desa-desa yang lain.“Kami tidak bisa terus menerus mendampingi panjenengan, saya harap desa Kedungrejo bisa menjadi contoh bagi desa-desa yang lain. Sekali lagi saya mengucapkan banyak terima kasih kepada para undangan yang hadir, dan juga masyarakat Desa Kedungrejo, Kepala Puskesmas Pilangkenceng terhadap program I-SEE ini,” harapnya.
Kepala Puskesmas Pilangkenceng, dr. Tjatur Gatot menyampaikan bahwa sangat banyak pelayanan kesehatan yang pada akhirnya juga bisa terbantu dengan kader-kader yang sudah dilatih. Termasuk deteksi dini yang diharapkan bisa dimulai oleh warga masyarakat sendiri. Jika mendapati kasus gangguan low vision/ gangguan penglihatan bisa secara awal diketahui, yang selanjutnya akan ditindaklanjuti ke Puskesmas guna mendapatkan pelayananan yang terbaik.
Kepala Puskesmas Pilangkenceng, dr. Tjatur Gatot berharap, program ini tidak berhenti di momen hari ini saja, para kader nantinya bisa menindaklanjuti dan mensosialisasi para kader yang lain. Sehingga pada akhirnya warga masyarakat Desa Kedungrejo khususnya, nanti secara umum mereka bisa melakukan deteksi dini secara mandiri terkait dengan gangguan kesehatan di lingkup masing-masing. “Kami akan sangat berterimakasih jika deteksi dini ini bisa berjalan dengan bagus. Kasus kebutaan yang terlambat bisa dicegah sebanyak mungkin, kami akan sangat berbahagia untuk itu,” ungkapnya.
Selanjutnya, Kabid PPKMD, Bremi Purba mengatakan dengan disahkannya Desa Sehat Mata ini, maka perlu adanya campur tangan dan dukungan dari berbagai pihak. Terlebih bukan hanya ibu-ibu saja, namun peran bapak-bapak juga diperlukan. Terlebih program ini nantinya akan didanai oleh APBDes. “Jadi perlu kekompakan panjenengan semua agar program ini bisa berjalan dengan baik, juga ini didanai oleh dana dari APBDes”, tuturnya.
Kabid PPKMD, Bremi Purba menambahkan terkait kesehatan mata, hal yang paling mendasar bahwa anak-anak saat ini lebih rentan terkena gangguan low vision/ gangguan mata karna alat gadget yang sudah sering dipakai setiap hari. Bukan untuk bermain tetapi tugas-tugas sekolah, maka secara tidak langsung terkena paparan sinar dari gadget tersebut. Dirinya meminta kepada orang tua maupun masyarakat, harus lebih waspada demi kepentingan anak cucu kedepannya.“Karena anak-anak lebih banyak berinteraksi dengan gadget, jadi perlu adanya batasan-batasan waktu dan hal ini yang harus kita edukasikan kepada anak-anak kita,” tambahnya.
Kabid PPKMD, Bremi Purba berharap dengan adanya program ini bisa ditularkan kepada desa-desa yang lain dan bisa terus berinisiasi sendiri demi keberlangsungan program kedepannya agar kasus gangguan low vision/ gangguan mata ini bisa menurun. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh Dinas Kominfo Kabupaten Madiun. (KR-YUN/AS)