Tunggu MoU Lahan dari Perhutani, Bupati Madiun Siap Relokasi 52 KK Kebonduren
MADIUN (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Harapan puluhan keluarga di Dusun Kebonduren, Desa Kenongorejo, Kecamatan Pilangkenceng, untuk terbebas dari langganan banjir tahunan, akhirnya menemukan titik terang.
Aspirasi 52 kepala keluarga yang menginginkan relokasi demi kehidupan lebih layak itu langsung direspons Bupati Madiun Hari Wuryanto saat meninjau lokasi beberapa waktu lalu. Keluhan soal banjir setinggi hampir dua meter yang terus menerjang rumah warga setiap musim hujan memang telah lama menjadi keresahan. Luapan sungai yang berhulu di Bojonegoro selalu membawa genangan air hingga menenggelamkan puluhan rumah di bantaran sungai.
Upaya penanggulangan yang dilakukan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur belum benar-benar menyelesaikan persoalan. Kini, setelah mendapat dorongan dan lampu hijau dari Kementerian Kehutanan (Kemenhut), Pemkab Madiun siap mempercepat upaya relokasi warganya. “Kami akan tindak lanjuti dengan koordinasi bersama Perhutani, semoga MoU-nya bisa segera selesai. Kemenhut sudah memberikan lampu hijau agar kami bisa memberikan layanan yang layak kepada masyarakat,” tegas Bupati Hari Wuryanto, menanggapi aspirasi warga Kebonduren.
Kepala Desa Kenongorejo, Tatang Heru Purnomo, menyampaikan bahwa warga terdampak telah sepakat untuk direlokasi. Sebanyak 60 rumah yang selama ini menjadi korban banjir bakal dipindahkan ke kawasan yang lebih aman. Namun, warga berharap lokasi relokasi tetap berada di sekitar wilayah Kebonduren, agar mereka tidak jauh dari sumber mata pencaharian dan komunitas sosialnya. “Dari hasil diskusi tadi, 52 KK setuju untuk direlokasi. Banjir sudah tidak bisa dikendalikan, bahkan tanggul yang dibangun sebelumnya pun tetap jebol,” ungkap Tatang. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh Radar Madiun. (KR-FEB/AS)