Oleh : Agnes Adhani
WISUDA,
baik Doktor, Magister, Sarjana, maupun Ahli Madya di lembaga pendidikan tinggi
mana pun relatif sama: acara seremonial sebagai ajang pesta dengan memakai toga
dan topi yang diikuti dengan pemindahan kucir, disumpah, dan mengucap janji
wisudawan. Menjadi kebanggaan keluarga dan kerabat bisa hadir dalam acara
pesta, seperti pesta panen raya. Acara yang identik dengan acara akhir studi di
perguruan tinggi inipun diadopsi oleh pendidikan di bawahnya, bahkan di TK dan
PAUD, dengan rangkaian acara pesta yang kadang membebani para orang tua secara
finansial. Acara yang latah ini mengalami pasang surut.
LAGU berbahasa Latin yang selalu bergaung dalam wisuda terasa mengena adalah Gaudeamus
igitur, dengan teks berikut.
Gaudeamus igitur,
Iuvenes dum sumus,
Post molestam senectutem
Nos habebit humus.
Mari kita bersenang-senang
Selagi masih muda.
Setelah masa muda yang penuh keceriaan
Setelah masa tua yang penuh kesukaran
Tanah akan menguasai kita.
Ubi sunt, qui ante nos
In mundo fuere,
Vadite ad superos,
Transite ad inferos,
Ubi jam fuere.
Ke mana orang-orang sebelum kita
Yang pernah hidup di dunia ini?
Terbanglah ke surga
Terjunlah ke dalam neraka
Bila kau ingin menjumpai mereka
Vita nostra brevis est,
Brevi finietur,
Venit mors velociter,
Rapit nos atrociter,
Nemini parcetur.
Hidup kita sangatlah singkat
Berakhir dengan segera
Maut datang dengan cepat
Merenggut kita dengan ganas
Tak seorang pun mampu menghindar
Vivat Academia,
Vivant Professores,
Vivat membrum quodlibet,
Vivant membra quaelibet,
Semper sint in flore!
Panjang umur akademi!
Panjang umur para pengajar!
Panjang umur setiap pelajar!
Panjang umur seluruh pelajar!
Semoga mereka terus tumbuh berkembang!
Vivant omnes virgines
Faciles, formosae
Vivant et mulieres :,:
Bonae, laboriosae.
Panjang umur para gadis!
Yang sederhana dan elok
Juga, hidup para perempuan!
Yang lembut dan penuh cinta
Jujur, pekerja keras
Vivat et respublica,
Et qui illam regit,
Vivat nostra civitas,
Mecaenatum caritas,
Quae nos hic protegit.
Hidup negaraku!
Dan pemerintahannya
Hidup kota kami!
Dan kemurahan hati para dermawan
Yang telah melindungi kami
Pereat tristitia,
Pereant osores,
Pereat diabolus,
Quivis Antiburschius,
Atque irrisores.
Enyahlah kesedihan
Enyahlah kebencian
Enyahlah kejahatan
Dan siapa pun yg anti mahasiswa
Juga mereka yang mencemoh kami
(Klik untuk baca: https://www.sonora.id/read/423288185/lirik-lagu-gaudeamus-igitur-dan-terjemahnya-lagu-wisuda-bahasa-latin)
ADA yang menarik dan berbeda dari
wisuda-wisuda di perguruan tinggi lainnya. Universitas Katolik Widya Mandala
Surabaya (UKWMS) melaksanakan serangkaian acara yang berdampak bagi orang lain,
terutama masyarakat kecil, yaitu aksi sosial berupa pemberian beasiswa dan
bakti sosial di tempat-tempat tertentu.
PADA wisuda Doktor, Magister, Sarjana, dan
Ahli Madya semester tahun 2024-2025 UKWMS yang dilaksanakan pada Sabtu, 27
September 2025, telah dilakukan bakti sosial, berupa pembangunan sarana dan
prasarana air bersih di pasar tradisional Desa Bandungan, kecamatan Saradan,
Kabupaten Madiun. Desa “terpencil” di bagian paling timur kabupaten Madiun ini
agak sulit dijangkau. Untuk mecapai desa ini, dari ibukota Kabupaten Madiun di
Caruban, menuju Kecamatan Saradan, melalui daerah wilayah Nganjuk baru bisa
mencapai desa ini. Keterpencilan ini menarik panitia wisuda UKWMS memilih desa
ini sebagai tempat bakti sosial dengan membangun bak penampungan, sarana air
bersih, dan tempat cuci tangan di lingkungan pasar desa Bandungan.
BAKTI sosial ini dilaksanakan sebagai
wujud kepedulian UKWMS dalam mengejawantahkan nilai keutamaan PeKA (Peduli,
Komit, Antusias) dan mewujudnyatakan semboyan Non Scholae Sed Vitae Discimus
‘belajar tidak demi ilmu semata, melainkan demi kehidupan’.
SELAMAT bagi wisudawan, semoga setelah
terjun dalam masyarakat dan dunia kerja dapat menerapkan ilmu yang diperoleh di
bangku kuliah demi kemaslahatan manusia dan kemanusiaan.