Berita Utama

[News][bleft]

Sari Berita

[Sekilas][twocolumns]

Desa Krandegan Masuk Nominator Lomba Pelaksana Gotong Royong



MADIUN (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Desa Krandegan, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun menjadi salah satu nominator pada Lomba Pelaksana Gotong Royong Terbaik Provinsi Jawa Timur 2024. Lomba tersebut digelar dalam rangkaian kegiatan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XXI.

Penjabat (Pj.) Bupati Madiun Tontro Pahlawanto didampingi Kepala Dinas PMD Kabupaten Madiun menyambut kedatangan Tim Penilai Lapang Lomba Pelaksana Gotong Royong Terbaik Provinsi Jawa Timur Tahun 2024 di Pendopo Muda Graha, Senin (29/4/2024) kemarin. 

Dalam penilaian/klarifikasi lapang di Kantor Desa Krandegan, Pj. Bupati Madiun mengucapkan terima kasih atas program dari provinsi yang yang saat ini sudah masuk tahap penilaian.  "Kabupaten Madiun setiap tahunnya selalu masuk dalam nominasi Lomba Pelaksana Gotong Royong Jawa Timur. Ini menunjukkan bahwa kondisi masyarakat kita (Kabupaten Madiun) senantiasa menjunjung tinggi gotong royong,” ujar Pj. Bupati Madiun, Selasa (30/4/2024).



Pj. Bupati Madiun juga mengapresiasi budaya gotong-royong yang masih sangat kental di Desa Krandegan. Terlihat warga setempat kompak menampilkan potensi desanya, salah satunya terkenal sebagai pusat pembuat tempe. 

Sementara itu, Kabid Kemasyarakatan Desa, Dinas PMD Provinsi Jawa Timur selaku Ketua Tim Penilai, Tri Yuwono menjelaskan, pihaknya menjalankan salah satu tugas dari Permendagri Nomor 42 Tahun 2005 untuk menjaga tata nilai tradisi tentang gotong-royong, salah satunya yaitu di Desa Krandegan.  "Lomba BBGRM tingkat Jatim digelar untuk melestarikan budaya gotong-royong di masyarakat. Sebab budaya tersebut mengalami degradasi atau penurunan kualitas dan kuantitas dari tahun ke tahun, " ungkapnya. 

Sebanyak 12 orang tim penilai diterjunkan dengan memuat 4 bidang, yakni bidang kemasyarakatan, bidang ekonomi, bidang lingkungan hidup dan bidang sosial budaya.  Ketua Tim Penilai tersebut berharap Desa Krandegan menjadi pionir di Kabupaten Madiun untuk bisa mendorong desa-desa lainnya.  “Karena jika berbicara gotong-royong tantangannya berat, maka itu harus kita pupuk dan lestarikan,” tegasnya. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh RRI Madiun. (KR-AGM/AS)

IKLAN

Recent-Post