Berita Utama

[News][bleft]

Sari Berita

[Sekilas][twocolumns]

Rapat Paripurna DPRD, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Rumuskan Pembangunan Kabupaten Ponorogo



PONOROGO (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Arah pembangunan Ponorogo lima tahun ke depan masih menjadi pembahasan utama dalam rapat paripurna DPRD, Senin (27/2025) lalu. Sidang kali ketiga dengan agenda yang sama itu berlangsung di Pendopo Agung hingga terkesan lebih terbuka. “RPJMD bukan hanya sekadar rencana tetapi janji yang harus dipenuhi bersama-sama. Janji kepada rakyat dan anak cucu untuk menatap masa depan dengan kepala tegak, “ kata Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko. 


Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, menyampaikan perumusan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2025-2029 bertujuan mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berfokus pada tiga prinsip. Tiga prinsip itu sesuai amanat Bung Karno dalam Tri Sakti. Yakni, berdikari dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam berkebudayaan. “Kita harus membangun tata kelola pembangunan yang bersih, transparan, dan bertanggung jawab,” tegasnya.


Tata kelola pembangunan melibatkan kekuatan masyarakat dari bawah melalui UMKM, BUMDes, koperasi, ataupun BUMD. Bersamaan itu, mengembangkan jati diri daerah melalui pelestarian budaya lokal, penguatan nilai-nilai luhur, serta integrasi kearifan lokal. “Semuanya bersatu padu terlibat dalam proses pembangunan,” terang Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko.


Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko sebagai aktor utama dalam perancangan RPJMD ingin mengusung ketahanan sosial dan budaya sebagai benteng untuk menghadapi degradasi nilai, maraknya kekerasan, serta lunturnya jati diri bangsa. “Pembangunan tidak hanya mengejar fisik dan ekonomi, tetapi juga membangun manusia dan karakter masyarakat,” tambahnya.


Bersamaan itu, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko juga mengusung ekonomi hijau dalam pembangunan yang berkelanjutan. Ekonomi hijau akan mendorong pembangunan yang ramah lingkungan, adil, dan berbasis kearifan lokal sehingga memperkuat ketahanan sosial serta budaya. “Kita harus kembali ke ekonomi hijau, berpikir bagaimana Ponorogo bisa menjadi lumbung padi organik yang sehat, dan punya nilai lebih,” jelasnya.


Roda pembanguan di Ponorogo harus berjalan merata di segala bidang. Pantang ada desa dan kelompok masyarakat yang terpinggirkan. “Pangan tidak boleh sulit, pendidikan harus baik, perempuan yang hebat harus diberdayakan agar lahir anak-anak yang hebat dari rahim mereka,” pungkasnya. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh Dinas Kominfo Kabupaten Ponorogo. (KR-YUN/AS)

IKLAN

Recent-Post