Bupati Ponorogo Undang Ahli dari Kementerian Pertanian Tanggulangi Hama Wereng di Ponorogo
PONOROGO (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Serangan hama wereng batang coklat di Ponorogo sudah dalam taraf serius. Bupati Sugiri Sancoko sengaja mengundang tenaga ahli dari Kementerian Pertanian untuk memberikan solusi tepat dan efisien menangkal serangan hama yang membawa ancaman gagal panen padi. Bersamaan itu, seluruh camat, kepala desa, ketua gapoktan, serta petugas pengendali organisme pengganggu tanaman (POPT) dikumpulkan di Pendopo Agung, Selasa (15/7/2025) lalu. Mereka membahas sebab musabab masifnya serangan hama wereng batang coklat.
Gandi Purnama dari POPT Kementerian Pertanian, mewanti-wanti agar petani melakukan penyemprotan pestisida dengan metode yang tepat. Tindakan asal semprot malah mengakibatkan hama wereng batang coklat memjadi resisten. “Lakukan penyemprotan dalam beberapa tahap. Penyemprotan pertama bisa pakai pestisida yang generik, lalu tahap kedua dan ketiga menggunakan insektisida jenis lainnya untuk menghindari hama jadi resisten,” jelas Gandi.
Terungkap akhirnya, kemunculan wereng batang coklat dipicu sejumlah faktor. Salah satunya adalah sistem tanam sebar langsung yang membuat tanaman tumbuh rapat tanpa jarak. Akibatnya, suhu dan kelembaban tanah meningkat. “Kondisi seperti ini mendukung perkembangan hama, apalagi di tengah cuaca kemarau basah seperti sekarang ini,” jelasnya.
Sementara itu, Wuryaningsih, petugas POPT dari Dipertahankan Ponorogo, menyebut pola budidaya padi yang belum sehat menyebabkan tanah menjadi lebih asam. “Sebagian hama dan penyakit tanaman sebenarnya muncul karena kondisi tanah yang sudah rentan,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Sugiri Sancoko berharap muncul rumusan pentahelix sebagai dasar bergerak bersama untuk lakukan percepatan pengendalian hama wereng. Meskipun hanya empat hektare sawah yang mengalami puso, namun serangan hama tidak dapat dianggap sepele. “Dalam waktu dekat, kita bersama Kementerian Pertanian akan menyediakan insektisida generik. Setelah itu, lakukan penyemprotan serentak,” tegasnya.
Bupati dua periode itu juga menginginkan penanganan hama yang tidak hanya mengandalkan bahan kimia. Pengendalian hama secara alami juga dapat menjadi solusi. “Tanam bunga jenis refugia di pinggir-pinggir sawah supaya bisa menarik perhatian wereng,” pintanya.
Sekadar mengingatkan, Pemkab Ponorogo menyalurkan 300 liter insektisida kepada 45 kelompok tani dengan cakupan lahan pengendalian seluas 225 hektare. Serangan hama wereng batang coklat di Ponorogo mengakibatkan sawah dengan tanaman padi seluas 4,15 hektare mengalami puso. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh Dinas Kominfo Kabupaten Ponorogo. (KR-FEB/AS)