Pemdes Kalang Kolaborasi dengan UGM Ajak Petani Maksimalkan Pertisida Organik untuk Berantas Hama
NGAWI (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Pemerintah Desa Kalang, Kecamatan Pitu, terus mendorong penggunaan pestisida ramah lingkungan di sektor pertanian. Kali ini, Pemdes menggandeng Tim Pengabdian Masyarakat dari Departemen Silvikultur Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam penyuluhan dan praktik langsung penyemprotan hama menggunakan bahan organik. Langkah ini bertujuan agar hasil pertanian, baik buah maupun sayuran, menjadi lebih sehat dan bebas dari residu zat kimia. “Agar nanti hasilnya lebih sehat untuk dikonsumsi,” terang Warto, Sekretaris Desa Kalang.
Menurut Warto, kegiatan ini akan dilanjutkan dengan pelatihan pertanian berbasis teknologi tepat guna yang melibatkan lebih banyak peserta. Pasalnya, mayoritas masyarakat Kalang bekerja di sektor pertanian. “Masyarakat sangat terbantu melalui pelatihan pertanian semacam ini sebab bisa menunjang produktivitas pertanian lebih baik,” ujarnya.
Warto juga mengapresiasi edukasi yang diberikan oleh tim UGM. Ia menyebut bahwa kolaborasi ini selaras dengan program jangka panjang Pemdes Kalang dalam menerapkan pertanian organik yang berkelanjutan. “Selama sekitar tiga tahun ini, kami telah menerapkan pertanian berbasis ramah lingkungan dan hasilnya sesuai yang diharapkan,” katanya.
Ke depan, pelatihan akan difokuskan pada pengendalian gulma menggunakan herbisida organik. Sebab, gangguan gulma turut berpengaruh terhadap hasil dan kualitas produksi pertanian. “Sehingga cara pengendalian hama pada tanaman bisa lebih efektif dan tepat sesuai penggunaan,” jelas Warto.
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat dari UGM Ananto Triyogo menjelaskan bahwa efektivitas pestisida organik bisa bervariasi, tergantung kondisi lingkungan dan jenis tanaman. Oleh karena itu, timnya membutuhkan data lapangan dari warga. “Karenanya kami minta dari sebelum sampai setelah disemprot untuk dikirimkan foto untuk mengetahui hasilnya,” ujarnya.
Menurut Rohman, data tersebut penting untuk evaluasi produk dan pengembangan formula lanjutan. Berdasarkan uji coba di berbagai daerah, hasil yang diperoleh memang berbeda, sehingga penting untuk mendokumentasikan prosesnya. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh Radar Madiun. (KR-FEB/AS