Pemkab Ponorogo Gencar Program Sekolah Orang Tua Hebat Jangkau 85 Persen Wilayah Kecamatan di Ponorogo
PONOROGO (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Para orang tua harus piawai dalam urusan pengasuhan anak. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo gencar menggulirkan program Sekolah Orang Tua Sehat (SOTH) untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam mengasuh anak itu. “Supaya dapat mengoptimalkan tumbuh kembang dan karakter positif anak,” kata Erny Prasetyaningsih, kepala Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga di Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Ponorogo, Selasa (8/7/2025).
Menurut Erny Prasetyaningsih, SOTH adalah program unggulan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang berlangsung selama dua hingga tiga bulan dengan perkiraan 13 kali pertemuan. Peserta didik SOTH mayoritas orang tua yang memiliki anak bawah lima tahun (balita). “Dalam setiap pertemuan, kita membahas perencanaan hidup berkeluarga, kebutuhan gizi anak, kesehatan, hingga keterlibatan ayah dalam pengasuhan,” terang Erni sembari mengungkapkan setiap kelas SOTH idealnya berisi 30 peserta dengan fasilitator lokal yang mendapat pendampingan dari petugas lapangan keluarga berencana (PLKB).
Erny Prasetyaningsih menyebut SOTH kini berlangsung nyaris merata di 21 kecamatan di Ponorogo dengan tingkat pelaksanaan sekitar 85 persen. Pun, program ini dirancang sebagai solusi jangka panjang pencegahan stunting. Berdasarkan pengamatan lapangan, banyak kasus stunting terjadi bukan hanya karena orang tua kesulitan memenuhi kebutuhan gizi anak. “Tapi juga karena kurangnya pemahaman orang tua mengenai pengasuhan yang baik. Kita ingin mencegah stunting dengan memperbaiki dari hulunya,” jelas Erni.
Salah satu materi yang juga menjadi fokus SOTH adalah keterlibatan ayah dalam pengasuhan. Selama ini, pengasuhan anak cenderung dibebankan kepada ibu. “Padahal, peran ayah sangat penting. Edukasi ini harus terus berjalan karena setiap saat selalu ada kelahiran dan ibu baru. Ketika seorang anak tidak mendapatkan pengasuhan maksimal, maka akan tertinggal dalam kompetisi di masa depan,” pungkasnya. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh Dinas Kominfo Kabupaten Ponorogo. (KR-FEB/AS)