Berita Utama

[News][bleft]

Sari Berita

[Sekilas][twocolumns]

Petani Jambangan Raup Hasil Panen Lebih Banyak, Kurangi Pupuk Kimia Demi Wujudkan Pertanian Ramah Lingkungan

NGAWI (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Produktivitas pertanian di Desa Jambangan, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, terus menunjukkan tren positif. Seluruh petani yang tergabung dalam gabungan kelompok tani (Gapoktan) desa tersebut kini telah menerapkan sistem Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PRLB), termasuk untuk tanaman padi, bawang merah, dan tembakau.



Kepala Desa Jambangan, Murdoko, mengungkap bahwa penerapan PRLB telah berjalan sejak empat tahun lalu. Dimulai oleh beberapa petani percontohan, kini metode tersebut sudah diterapkan secara menyeluruh di semua lahan. “Hasilnya secara umum sangat baik. Kami akan terus upayakan pengembangan agar lebih maksimal,” ujar Murdoko, Senin (4/8/2025) lalu.


Murdoko menjelaskan, PRLB di Jambangan dijalankan dengan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dan memperbanyak penggunaan pupuk kompos, pupuk kandang, dan pupuk hijau. “Penggunaan pupuk kimia sudah dikurangi hingga 50 persen,” sebutnya.



Langkah ini sekaligus mengantisipasi keterbatasan stok pupuk subsidi yang kerap menjadi kendala nasional. Penerapan teknologi pertanian tepat guna (TTG) juga mendorong efisiensi biaya produksi serta memaksimalkan hasil panen. Selain tanaman padi, PRLB juga diterapkan pada lahan bawang merah dan tembakau. Khusus untuk tembakau jenis Jawa dan Mrancak 95, saat ini telah dibudidayakan di area seluas sembilan hektare. “Pemasarannya sudah terkoordinir, dan pemanfaatan lahan ini dilakukan saat musim kemarau,” tambah Murdoko.


Dalam kegiatan panen raya yang dikombinasikan dengan tradisi metil yang dihadiri langsung oleh Bupati Ngawi, produktivitas petani disebut tetap tinggi meski menghadapi tantangan cuaca dan serangan hama. Beberapa petani bahkan sudah beralih ke pertanian organik sepenuhnya.


Pemdes juga aktif menggelar pelatihan teknologi pertanian bagi petani agar tetap adaptif terhadap perkembangan zaman. “Ngawi ini lumbung pangan nasional. Petani harus siap dengan perubahan dan teknologi baru,” tegas Murdoko. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh Radar Madiun. (KR-FEB/AS)

IKLAN

Recent-Post