Kafilah Ponorogo Raih Prestasi di MTQ Jatim 2025, Bawa Pulang Lima Gelar Juara
PONOROGO (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Lompatan prestasi Kafilah Ponorogo dalam Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XXXI Jawa Timur yang berlangsung di Jember pada 11–21 September 2025. Wakil Ponorogo itu meraih lima juara hingga menempati peringkat 17 dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.
Anggota Kafilah Ponorogo menyabet juara 1 Tilawah Tartil Putra, juara 3 Musabaqah Syarhil Quran (MSQ), juara harapan 1 Tilawah Remaja Putra, juara harapan 2 Tilawah Anak Putra, dan juara harapan 2 Khot Dekorasi Putri. Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) di Sekretariat Daerah (Setda) Ponorogo Hadi Rustiyono merasa bersyukur atas raihan lima gelar juara itu. Sebab, pada gelaran MTQ XXX Jatim dua tahun lalu, Kalifah Ponorogo hanya berhasil mendapat juara harapan 1 Tilawah Tartil Putra. “Padahal kita tahun ini mengirimkan 21 peserta dengan 10 pendamping yang murni binaan sendiri,” kata Sekretariat Daerah (Setda) Ponorogo Hadi Rustiyono, Rabu (24/9/2025) lalu.
Sekretariat Daerah (Setda) Ponorogo Hadi Rustiyono, mengatakan sukses besar Kafilah Ponorogo dalam gelaran MTQ XXXI Jatim 2025 tidak terlepas dari peran Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) bekerja sama dengan Pemkab Ponorogo dan Kantor Kementerian Agama (Kemenag). Bersamaan itu, Bupati Sugiri Sancoko menerbitkan Peraturan Bupati (Perbup) Ponorogo Nomor 37 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Berbasis Keagamaan Pada Pendidikan Dasar yang mensyaratkan materi hafalan juz tertentu dalam Al-Qur’an untuk lulusan SD dan SMP. “Para peserta mengikuti bimbingan intensif selama empat bulan sebelum mengikuti MTQ Jawa Timur,” terang Hadi Rustiyono.
Anggota Kafilah Ponorogo adalah hasil penjaringan lewat MTQ tingkat kecamatan dan kabupaten. “Programnya berkelanjutan dan berkesinambungan sehingga menghasilkan kafilah terbaik yang mampu mengharumkan nama Ponorogo di tingkat provinsi,” imbuhnya. Hadi Rustiyono berharap kafilah asal Ponorogo terus mengasah kemampuan. Seperti pesan Bupati Sugiri Sancoko ketika acara pemberangkatan di pendopo beberapa waktu lalu agar terus meningkatkan kecintaan terhadap Al-Qur’an. "Mendapatkan juara itu bukan tujuan utama, yang paling penting adalah membumikan dan menambah kecintaan kepada Al-Qur’an. Gelar juara MTQ itu bonusnya," pungkasnya. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh Dinas Kominfo Kabupaten Ponorogo. (KR-YUN/AS)