Berita Utama

[News][bleft]

Sari Berita

[Sekilas][twocolumns]

Bupati Madiun Tekankan Pentingnya Deteksi Dini HIV dan TBC di Posyandu Remaja Luworo



MADIUN (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Bupati Madiun, Hari Wuryanto, Sabtu (4/10/2025) lalu, menghadiri kegiatan pemeriksaan HIV dan layanan kesehatan gratis di Posyandu Remaja Desa Luworo, Kecamatan Pilangkenceng.Hadir pada kesempatan itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun dr. Heri Setyana, pengurus Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kabupaten Madiun, Forkopimcam Pilangkenceng, Kepala Desa Luworo beserta perangkatnya, dan masyarakat setempat.


Bupati Madiun, Hari Wuryanto, yang juga Ketua KPAD Kabupaten Madiun menegaskan bahwa tujuan utama dari pemeriksaan ini adalah deteksi dini dan pencegahan penularan HIV/AIDS, terutama di kalangan usia produktif. “Penyebaran HIV/AIDS bukan semata persoalan kesehatan, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi, rendahnya pendidikan, serta kurangnya pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai agama,” ujarnya.


Perlu diketahui bahwa per 3 Oktober 2025, tercatat ada 1.491 kasus HIV/AIDS yang tersebar di 15 Kecamatan. Saat ini mereka telah didampingi KPAD Kabupaten Madiun. “Capaian ini tidak lepas dari kerja sama dengan rumah sakit dan 26 puskesmas, serta meningkatnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan dini,” katanya.




Lebih lanjut Bupati Madiun, Hari Wuryanto, menjelaskan, bahwa program KPAD tidak hanya fokus pada pendampingan pasien, tetapi juga gencar melakukan sosialisasi dan penguatan kelompok berisiko tinggi, mulai dari LSL, waria, WPS, IRT, hingga masyarakat umum. Strategi ini bagian dari upaya memunculkan “Fenomena Gunung Es”, yakni menemukan kasus HIV sejak stadium awal agar tidak berkembang menjadi AIDS.


Bupati Madiun, Hari Wuryanto, dalam kesempatan itu,  juga menyerahkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Madiun, Baznas, dan Yayasan Nurul Hayat kepada masyarakat Desa Luworo. Selain itu, Bupati Madiun, Hari Wuryanto, menekankan bahwa kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis ini tidak hanya fokus pada HIV/AIDS, tetapi juga penyakit menular lainnya seperti TBC, serta pencegahan stunting. “Kita ingin deteksi dini berbagai penyakit, termasuk TBC. Insya Allah ke depan akan ada mobil rontgen yang turun ke desa-desa. Stunting juga jadi perhatian, karena target nasional tahun 2030 adalah zero stunting,” pungkasnya.




Ditempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, dr. Heri Setyana, menyampaikan bahwa skrining dini sangat penting. Dari hasil skrining, akan dipilah mana yang mengarah ke penyakit menular atau tidak. Jika terindikasi, langsung ditindaklanjuti dengan pemeriksaan lanjutan dan pengobatan.


Selain pemeriksaan HIV, dilokasi yang sama juga ada pelayanan kesehatan gratis meliputi : pengecekan tensi darah, berat badan, tinggi badan, kadar gula, kolesterol, hingga asam urat. Tidak hanya itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun juga menyiapkan program khusus untuk penanggulangan TBC yakni “Program Gerebek Dahak”.“Target penemuan kasus TBC di Kabupaten Madiun tahun ini sebanyak 2.154, namun hingga saat ini baru tercapai sekitar 711 kasus. Jadi kita masih harus bekerja keras agar target bisa tercapai,” terangnya.


Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, dr. Heri Setyana juga mengimbau masyarakat agar lebih peka terhadap gejala TBC, terutama batuk lebih dari dua minggu, penurunan berat badan drastis, atau anak-anak yang mengalami stunting. “Antara HIV dan TBC ini saling berkaitan. Maka kalau ada pasien HIV, kita cek TBC-nya, begitu pula sebaliknya,” pungkasnya. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh Dinas Kominfo Kabupaten Madiun. (KR-YUN/AS)

IKLAN

Recent-Post