Bupati Sugiri SancokoTerima kunjungan JKSN, Ponorogo Ditunjuk jadi Tuan Rumah Hari Santri Nasional
PONOROGO (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) memilih Ponorogo sebagai lokasi peluncuran GAM Media Network, jaringan media pesantren se-Indonesia pada momentum peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025. Bersamaan itu, halaqoh nasional bakal berlangsung di Pondok Pesantren Darul Huda Mayak.
MENURUT KH Zahrul Azhar Asumta, Sekretaris Jenderal JKSN, penunjukan Ponorogo bukan tanpa sebab. Cikal bakal pesantren di Indonesia berawal dari Pesantren Gebang Tinatar di Desa Tegalsari, Jetis, Ponorogo, yang berdiri sekitar abad 17.
PESANTREN Tegalsari itu sempat melahirkan sejumlah ulama yang mendirikan sejumlah pesantren ternama di belahan Nusantara. “Ini bagian dari roadmap untuk memperkuat posisi pesantren di tingkat nasional maupun internasional, termasuk mendapat pengakuan dari UNESCO,” kata Gus Hans –sapaan KH Zahrul Azhar Asumta saat bertemu dengan Bupati Ponorogo sebagaimana dikutip dari website resmi Pemkab Ponorogo, Kamis (2/10/2025) lalu.
MENURUT dia, pondok pesantren telah berperan sebagai pusat pendidikan dan pengembangan kebudayaan selama berabad-abad sebelum Indonesia merdeka. Tanpa kecuali, Pesantren Gebang Tinatar yang membentuk budaya di Ponorogo. “Hubungan antara pesantren dan budaya itu sangat kuat, di Ponorogo kulturnya sudah terbentuk sejak 300 tahun yang lalu,” terang Gus Hans.
SEMENTARA itu Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko sepakat bahwa keberadaan pesantren memiliki keistimewaan. Tidak hanya mengajarkan ilmu agama, pesantren juga membentuk karakter melalui keteladanan para kiai. “Gerakan Ayo Mondok ini sangat bagus. Pesantren tidak hanya mengajarkan ngaji, tetapi juga mentransfer karakter melalui keteladanan para kiai. Hal ini jarang ditemukan di dunia manapun,” ungkap Kang Giri- sapaan akrabnya. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh RRI Madiun. (KR-FEB/AS)