Edukasi Makan Ikan untuk Anak-Anak Ponorogo Bantu Menekan Angka Stunting
PONOROGO (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Angka konsumsi ikan di Ponorogo terus meningkat dari tahun ke tahun. Muncul kesadaran kandungan gizi ikan yang kaya protein dan omega-3 bermanfaat bagi kesehatan. Pemkab Ponorogo melalui Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) terus menggencarkan program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan). “Tahun ini, Gemarikan fokus pada edukasi pelajar sekolah dasar. Mengkonsumsi ikan itu baik untuk perkembangan otak dan pencegahan stunting,” kata Erika Primadewi, sub Koordinator Usaha dan Produksi Perikanan di Dipertahankan Ponorogo, Rabu (8/10/2025) lalu.
Erika Primadewi, sub Koordinator Usaha dan Produksi Perikanan di Dipertahankan Ponorogo, menyampaikan angka konsumsi ikan di Ponorogo pada 2022 tercatat 35,92 kilogram per kapita per tahun. Meningkat menjadi 37,75 kilogram pada 2023, dan naik tajam ke 42,72 kilogram per kapita per tahun pada 2024. “Menunjukkan masyarakat mulai sadar pentingnya makan ikan. Meskipun angkanya masih di bawah rata-rata Jawa Timur, laju kenaikan Ponorogo justru lebih cepat,” jelasnya.
Pihaknya sengaja mengedukasi para pelajar SD bahwa makan ikan menyehatkan karena mengandung gizi tinggi. Selain itu, ikan dapat diolah menjadi beragam makanan. “Kami kenalkan berbagai olahan kreatif dari ikan seperti bakso, nugget, dimsum, burger, hingga abon,” ungkapnya.
Erika Primadewi, sub Koordinator Usaha dan Produksi Perikanan di Dipertahankan Ponorogo menyebut cara itu efektif menarik minat anak-anak untuk mengonsumsi ikan tanpa merasa bosan. Mereka sebelumnya kurang tertarik makan ikan karena banyak durinya. Pemahaman tentang ragam olahan ikan itu mampu mengubah cara pandang anak-anak. “Akhirnya ada yang minta ibunya membuatkan olahan ikan di rumah,” tuturnya.
Program Gemarikan menyentuh ibu-ibu melalui pelatihan membuat aneka olahan ikan, belajar teknik memfilet, hingga praktik langsung memasak. “Kami ingin ibu-ibu kreatif dalam mengolah ikan, supaya keluarga tidak bosan dan anak-anak tetap mendapatkan gizi cukup,” imbuhErika Primadewi, sub Koordinator Usaha dan Produksi Perikanan di Dipertahankan Ponorogo, sembari menyebut adanya pembagian ikan segar di desa dengan angka stunting tinggi.
Erika Primadewi, sub Koordinator Usaha dan Produksi Perikanan di Dipertahankan Ponorogo, menambahkan naiknya angka konsumsi ikan per kapita per tahun sedikit banyak berkontribusi terhadap menurunnya prevalensi stunting di Ponorogo. Dipertahankan mendorong asupan gizi anak lewat kampanye makan ikan. “Permintaan ikan segar dan olahan terus meningkat yang berdampak langsung pada pendapatan pembudidaya lokal,” pungkas Erika. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh Dinas Kominfo Kabupaten Ponorogo. (KR-YUN/AS)