Pemkab Madiun Lakukan Monitoring di Pasar Caruban Baru Antisipasi Lonjakan Harga dan Kelangkaan Komuditas Pangan
MAGETAN (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Pemerintah Kabupaten Madiun melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) bersama satuan tugas (satgas) Ketahanan Pangan melakukan monitoring harga dan ketersediaan komoditas pangan strategis di Pasar Caruban Baru, Kamis, (2/10/2025) lalu.
DATA indikator stabilitas harga pada DKPP Kabupaten Madiun periode 22 sampai dengan 28 September 2025 mencatat bahwa harga beras premium ditingkat konsumen sempat naik lima persen dari Harga Eceran Tertinggi (HET). Namun di awal bulan Oktober harga sudah mulai stabil.
UNTUK mengatisipasi terjadinya lonjakan harga sekaligus meningkatkan daya beli masyarakat, Pemkab Madiun melakukan intervensi dengan terus mendistribusikan beras POTRO, yang dibeli Pemkab Madiun dari penggilingan petani lokal kemudian dijual ke masyarakat seharga Rp. 55.000 per lima kilogram, serta beras SPHP.
DARI hasil monitoring hari ini, diinformasikan semua harga bahan pangan seperti gula pasir, minyak, telur, daging sapi maupun ayam, bawang merah dan putih, cabe, masih normal tidak ada yang melampaui HET. Bahkan harga Cabe rawit merah turun hingga 39%, dan bawang merah turun hingga 17%.
KEPALA Bidang Ketersediaan Pangan pada DKPP Kabupaten Madiun, Risma Mayasari menjelaskan monitoring kali ini bertujuan untuk memantau dan mencari data terkait harga dan ketersediaan pangan di pasar baru Caruban. “Monitoring ini merupakan salah satu upaya dari Pemerintah Daerah untuk memantau dan mencari data terkait harga sekaligus ketersediaan pangan strategis untuk menjaga stabilitas harga,” jelasnya. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh Dinas Kominfo Kabupaten Madiun. (KR-FEB/AS)