Berita Utama

[News][bleft]

Sari Berita

[Sekilas][twocolumns]

Tak Hanya Ponorogo, Di Ngawi 2 Warga Ikut Eksodus Ke Malang Karena Isu Kiamat

NGAWI (KR) – Doktrin isu kiamat yang berdampak pada pindahnya puluhan warga ke wilayah Kasembon, Malang ini ternyata tidak hanya terjadi di Ponorogo, sejumlah warga yang berada di wilayah Ngawi juga ikut pindah ke Malang karena isu kiamat tersebut.

Terbukti dengan menemukan dua warga dari Dusun Baron, Desa Jatipuro, Kecamatan Karangjati Ngawi, yang  telah meninggalkan rumah mikiknya dalam keadaan kosong.

Kepala Desa Jatipuro, Suyanto mengatakan, jika ada dua warganya yang  meninggalkan rumah tinggalnya pindah ke Malang dengan alasan hari kiamat sudah dekat. Mereka ibu dan anaknya, yakni Surati (49) dan Syahril Khafi (20) yang sebelumnya tinggal di Dusun Baron, Desa Jatipuro, Kecamatan Karangjati, Ngawi.

“Memang ada dua warga sini yang beberapa waktu lalu mengurus kepindahan ke Malang. Saat ditanya mereka akan mencari perlindungan karena hari kiamat yang sudah dekat,” jelas Suyanto, Minggu (17/3).

Informasi yang diperoleh menyebutkan, bahwa ibu dan anak tersebut telah menjual sawah yang dimiliki seluas 100 are dengan harga Rp 140 juta. Dan hasil dari penjualan sawah tersebut dipergunakan untuk pindah dan hidup di Malang.

Dengan adanya kejadian tersebut akhirnya Kapolsek Karangjati , AKP.Suparman langsung mendatangi pihak keluarga yang mempercayai bahwa hari kiamat sudah dekat.

“Dari keterangan keluarganya sebenarnya dua orang yang merupakan ibu dan anak tersebut sudah diperingatkan keluarganya. Akan tetapi mereka telah bersikukuh untuk pindah ke Malang,”terang AKP Suparman.

Terkait itu, orang nomor satu di Polsek Karangjati itu sangat menyayangkan ada warga yang terhasut dengan isu yang sengaja disebarkan oleh paham atau aliran yang menyimpang tersebut.

IKLAN

Recent-Post