Jaga Ketersediaan Stock Selama Ramadhan Dan Idul Fitri, TPID Kota Madiun Gelar Rapat Koordinasi
MADIUN (KR) – Bertujuan untuk menjaga ketersediaan stok
bahan pangan selama Ramadhan dan Idul Fitri. Tim Pengendali Inflasi Daerah
(TPID) Kota Madiun menggelar rapat koordinasi, Rabu (24/4).
Hal ini penting dilakukan mengingat Kota Madiun bukan
sebagai daerah penghasil bahan pangan. Apalagi, penyumbang inflasi terbesar di
Kota Madiun adalah komoditas tersebut.
“Semua kita cek, terkait kesiapan stok pangan khususnya,”
tutur Sekretaris Daerah Kota Madiun Rusdiyanto saat memimpin rapat di Ruang 13
Balaikota Madiun.
Rusdiyanto mengatakan, meski bulan puasa namun kebutuhan
pokok malah mengalami kenaikan. Terutama, beras, minyak, telur, tepung, daging,
sayuran. Salah satu faktor yang memengaruhi kenaikan adalah kurangnya pasokan di
pasaran.
Untuk menghadapi hal itu, TPID Kota Madiun telah merancang
strategi. Misalnya untuk menjaga pasokan komoditi bawang putih. Pemkot Madiun
akan mengajukan permintaan bantuan kepada Pemprov Jawa Timur.
“Kebutuhan bawang putih kita sebanyak 4 ton. Kita mintakan
empat kali lipatnya sebanyak 16 ton untuk mencukupi kebutuhan pasar,”
ungkapnya.
Menurut Rusdiyanto Penyebab inflasi sangat kompleks.
Karenanya, hal ini perlu menjadi perhatian oleh TPID. “Kalau inflasi mencapai
satu digit, sudah termasuk tinggi dan selama ini kita (Kota Madiun) masih
dibawah nol koma,” bebernya.
Seperti diketahui, perkembangan inflasi di Kota Madiun tahun
ini cukup stabil. Pada Januari angka inflasi sebesar 0,33 persen. Kemudian,
pada Februari sempat terjadi deflasi hingga -0,10 persen. Sedangkan, di bulan
Maret inflasi 0,14 persen.
Selama Ramadhan nanti, TPID Kota Madiun juga akan rutin
lakukan operasi pasar. Tujuannya, mengantisipasi penimbunan barang dan
mengantisipasi lonjakan permintaan pasar. Selain itu, Pemkot juga akan
menggelar sosialisasi maupun talk show sesuai rekomendasi dari Bank Indonesia.
Dilansir dari : https://www.facebook.com/pemkotmadiun