Berita Utama

[News][bleft]

Sari Berita

[Sekilas][twocolumns]

PSM Madiun Akan Segera Ikuti Liga 3 Regional Jatim Musim Depan


MADIUN (KR) - Klub kebanggaan masyarakat kota pecel yang sudah lama tertidur akhirnya kini akan segera bangun. Persatuan Sepak Bola Madiun (PSM) resmi akan melakoni Liga 3 Regional Jawa Timur musim ini. Launching pemain, official, dan jersey berlangsung meriah di Stadion Wilis Kota Madiun, Minggu (21/7) malam. Walikota Madiun Maidi membuka secara resmi launching Laskar Wilis -julukan PSM Madiun- tersebut.

Walikota berharap keikutsertaan kembali PSM dalam kompetisi menjadi langkah awal kebangkitan sepak bola Kota Madiun. Seperti diketahui, PSM cukup disegani dalam kompetisi nasional tanah air sebelumnya. PSM Madiun pernah berlaga di liga utama. Selain itu, PSM merupakan satu dari tujuh klub pendiri PSSI. Tak heran, PSM merupakan klub yang melegenda. Sayang, prestasinya terus menurun hingga sempat mati suri belasan tahun lamanya. Walikota berharap prestasi PSM terus meningkat dan dapat kembali ke liga tertinggi di tanah air.

‘’Kota Madiun memiliki klub sepak bola yang memiliki sejarah dan kontribusi besar kepada persepakbolaan tanah air. Mari kita dukung agar dapat kembali mengukir prestasi,’’ kata walikota.

Riuh supporter menggema di seantero stadion saat 29 pemain mulai dikenalkan ke hadapan publik. Purniawan dkk bakal melakoni Liga Tiga Regional Jawa Timur mulai 26 Juli ini. Selain pemain, seluruh official dan manajemen juga diperkenalkan. Tim Laskar Wilis akan dilatih Edi Subagio yang merupakan mantan pemain Arema, Gresik United, dan Persela Lamongan. Sedang, Siswanto yang merupakan mantan pemain Medan Jaya, PSMS Medan, dan Perseman Manokwari menjadi pelatih kedua. Pelatih kiper tak kalah pengalamannya. Manajemen memilih Roni Tri Prasnanto yang merupakan mantan penjaga gawang Persela, Persija, dan Timnas U 23.

Terkait jersey, pemain PSM akan mengenakan jersey kuning dengan kombinasi hitam dan hijau. Itu sesuai dengan lambang PSM yang juga didominasi ketiga warna tersebut. Desain jersey terinspirasi dari PSM Madiun Junir 2006 yang kala itu sempat menembus zona Jawa. Sedang, jersey kedua didominasi warna putih dengan kombinasi hitam.

Ketua Umum PSM Madiun Nono Djati Kusumo berharap dukunguan semua pihak agar sepak bola Kota Madiun bangkit dan terus berprestasi. Ini penting agar PSM bisa terus berkompetisi. PSM, kata dia, sudah mendapatkan dua kali peringatan dari PSSI lantaran vakum kompetisi. Sekali peringatan lagi, nama PSM bakal dicoret. Tak heran, penting PSM terus hidup dan berkompetisi di liga tiga sekalipun. Harapannya, PSM tetap ada dan tidak menjadi klub legenda dan hanya tercatat dalam sejarah.

‘’PSM sudah bangkit kembali. Ayo kita dukung. Baik pemerintah dan masyarakat,’’ harapnya.

Pemerintah, kata dia, sudah cukup banyak membantu. Salah satunya, dengan memberikan reward bagi pemain berprestasi. Mereka yang masih pelajar akan diberikan beasiswa. Sedang, yang sudah bekerja akan diberikan pekerjaan. Ini diharap memberikan stimulus bagi pemain untuk berjuang maksimal. Selain itu, Nono menyebut juga akan menjadikan industri pemain di Kota Madiun dengan mengaktifkan kompetisi antar klub dibawah PSSI Kota Madiun. Harapannya, bibit-bibit potensial mengemuka.

‘’Pemerintah sudah mendukung, fasilitas juga ada. Mari kita optimalkan demi sepak bola di Kota Madiun,’’ pungkasnya.

Kegiatan launching juga menyuguhkan pertandingan persahabatan antara PSM dengan Bojonegoro FC. PSM berhasil memetik kemenangan melalui gol semata wayang Raswaiclasrul Dyzta Prayogo usai turun minum. Skor 1-0 tersebut tak berubah hingga peluit panjang dibunyikan pengadil lapangan.




Dilasnir dari : https://www.facebook.com/pemkotmadiun

IKLAN

Recent-Post