Berita Utama

[News][bleft]

Sari Berita

[Sekilas][twocolumns]

Diusulkan Paling Lama 5 Menit Kembang Api Tahun Baru 2020


MADIUN (KR)  - Ketua MUI Kota Madiun, DR. KH.Muhammad Sutoyo, M.Ag mengusulkan agar durasi kembang api yang dinyalakan sebagai penanda pergantian Tahun Baru 2020 diperpendek. Sutoyo juga berharap, penanda pergantian Tahun Baru 2020 ini tidak menggunakan kembang api atau petasan. Ketua MUI Kota Madiun mengatakan hal ini, saat Rapat Operasi Lilin Semeru 2019 dalam rangka Pengamanan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 di Mapolres Madiun Kota, baru- baru ini.
"Saya mengusulkan kalau bisa kembang api itu durasinya diperpendek. Paling lama ya lima menit lah. Bu Wakil Wali Kota dan Pak Wakapolres juga setuju," katanya. DR. KH. Sutoyo menuturkan, seharusnya bila Kota Madiun tidak ingin membawa budaya dari luar negeri, budaya perayaan Tahun Baru 2020 yang ditandai dengan menyalakan petasan dan kembang api dihilangkan.Acara pergantian Tahun Baru 2020, menurutnya dapat diganti dengan kebudayaan Indonesia.
Ia mencontohkan, misalnya petasan dapat diganti dengan membunyikan suara kentongan, bedug, atau alat-alat musik tradisional asli Indonesia. "Kalau kita komitmen tidak membawa budaya luar, kan bisa ditandai dengan apa gitulah. Misalnya, diganti dengan bedug atau kentongan. Itu kan budaya asli Jawa," kata dia.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Madiun, Inda Raya Ayu Miko Saputri, SE, MIB, akan mempertimbangkan usulan dari Ketua MUI tersebut. Ia mengaku setuju dengan rencana memperpendek penyalaan kembang api penanda tahun telah berganti. Jika biasanya durasi kembang api berlangsung sekitar 10 menit, maka pada perayaan Tahun Baru 2020 ini akan diperpendek menjadi tiga hingga lima menit.
Menurut rencana, perayaan Tahun Baru 2020 di Kota Madiun akan dilaksanakan di tiga titik yakni di Alun-alun Madiun, Taman Lalu Lintas Bantaran dan di Balai Kota. (tribunnews.com/ist)

IKLAN

Recent-Post