![]() | ||
Kondom gratis di puskesmas (Foto: Hasan Alhabshy) |
JAKARTA (KR) - Kampanye pencegahan penularan infeksi HIV
(human immunodeficiency virus) sedang gencar-gencarnya dilakukan. Seperti yang
diketahui risiko penularan terbesar saat ini, diakibatkan oleh hubungan seksual
yang tidak sehat.
Salah satu
bentuk pencegahan penularan infeksi HIV yang bisa dilakukan adalah dengan
menggunakan kondom. Namun, menurut ketua tim HIV terpadu RSUI (Rumah Sakit
Universitas Indonesia), Dr dr Alvina
Widhani, SpPD, KAI, penggunaan kondom sebagai bentuk pencegahan, tidak
dapat melindungi 100 persen dari penularan infeksi HIV.
"Jadi,
kita harus memberikan pemahaman kepada masyarakat, meningkatkan pengetahuan
tentang bagaimana penularan HIV ini dan dia bisa melalui apa saja, melalui
hubungan seksual,
melalui darah, dan melalui ibu pada bayi yang dikandungnya, itu juga penting.
Jadi, meningkatkan pengetahuan," kata dr Alvina saat ditemui detikcom,
pada Kamis (12 Desember 2019).
Mengedukasi
masyarakat untuk menggunakan kondom agar tidak terjadi penularan infeksi HIV,
memang masih terbilang tabu untuk diperbincangkan. Sehingga, perlu metode lain
dalam memberikan pemahaman pentingnya pencegahan agar tidak terinfeksi.
"Jadi,
tidak semata-mata dengan mengkampanyekan kondom gitu, jadi itu enggak cukup
karena itu tidak bisa melindungi 100 persen, tapi itu juga perlu memberikan
pemahaman, gimana saja sih cara penularan gitu, dan faktor risiko apa saja yang
bisa menyebabkan seseorang itu bisa terkena HIV," pungkasnya. (detik.com)