TBM KRIDHARAKYAT, MADIUN -
Buku adalah jendela dunia. Lewat buku pula, pembaca bisa menjelajah ke berbagai belahan tempat lainnya.
Tanggal 23 April menjadi momen istimewa bagi pembaca. Setiap tanggal tersebut, Hari Buku dan Hak Cipta Sedunia dirayakan oleh pencinta buku dan pegiat literasi.
 |
foto : mizan.com |
UNESCO menetapkan Hari Buku Sedunia pada 23 April 1995. Tanggal ini merupakan hari kematian dari
William Shakespeare yang meninggal 23 April 1616 dan sejumlah penulis kenamaan lainnya. Setiap tahun pula, UNESCO memilih
World Book Capital atau Ibu Kota Buku Dunia. Giliran Kuala Lumpur, Malaysia, yang menjadi Ibu Kota Buku Dunia di 2020 yang mengusung tema
'Caring Through Reading'.
 |
Koleksi buku di Taman Bacaan Masyarakat
Kridha Rakyat. foto : agung |
DI HARI Buku Sedunia 2020 ada empat tema yang diusung yakni
Membaca dalam segala bentuk,
Pengembangan infrastruktur industri buku,
Inklusivitas dan aksesibilitas digital, dan
Pemberdayaan anak melalui membaca. Di tengah pandemi COVID-19, UNESCO menyoroti isu tersebut dengan serius. Dikutip dari situs UNESCO, badan khusus PBB yang berdiri tahun 1945 itu mengatakan kekuatan buku harus dimanfaatkan untuk memerangi isolasi. "Di saat sebagian besar sekolah di seluruh dunia tutup dan orang-orang harus membatasi waktu mereka, kekuatan buku harus dimanfaatkan. Memperkuat ikatan antar orang, memperluas cakrawala kita, sambil merangsang pikiran, dan kreativitas kita," tulis keterangan UNESCO.
 |
Koleksi buku di Taman Bacaan Masyarakat
Kridha Rakyat. foto : agung |
UNESCO juga menegaskan di masa pandemi sekarang ini, penting untuk meluangkan waktu untuk membaca buku sendiri dan bersama anak-anak. "Ini adalah waktu untuk merayakan pentingnya membaca, menumbuhkan pertumbuhan anak-anak sebagai pembaca, dan mempromosikan kecintaan akan sastra," tulis UNESCO. Selamat hari buku sedunia!
(DETIK.COM).