Berita Utama

[News][bleft]

Sari Berita

[Sekilas][twocolumns]

Usaha Terdampak Pandemi Tak Halangi Gabungan UMKM dan Koperasi untuk Berdonasi

TBM KRIDHARAKYAT, MADIUNKOTA – UMKM memang turut terdampak adanya pandemi COVID-19 di tanah air. Kendati begitu, bukan berarti pantang berdonasi. Seperti gabungan UMKM dan koperasi di Kota Madiun yang berkolaborasi membuat masker untuk membantu pemerintah setempat.  


SETIDAKNYA, 1.700 lebih masker dari pelaku UMKM tersebut disumbangkan kepada Pemerintah Kota Madiun untuk dibagikan kepada masyarakat. Selain itu, mereka juga memberikan 160 paket sembako yang juga untuk masyarakat kurang mampu. 


“PEMERINTAH dalam hal ini Bapak Walikota Drs. H. Maidi, SH, MM, M.Pd memang mengajak masyarakat yang mampu untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Dari situ mungkin mereka ini, para pelaku UMKM tergerak untuk membantu,” kata Kepala DPMPTSPKUM Kota Madiun Harum Kusumawati, S.Sos. 


PENYERAHAN secara simbolis berlangsung di Rumah Dinas Walikota, Jumat, 17 April 2020. Walikota Madiun Drs. H. Maidi, SH, MM, M.Pd, juga mengajak para pelaku UMKM untuk turut membagikan donasi mereka. Walikota memang langsung membagikan masker dan sembako tersebut.


PEMBAGIAN semakin menarik lantaran dilakukan dengan gowes. Sasarannya, masyarakat yang belum memakai masker di sepanjang rute bersepeda. Harum Kusumawati, S.Sos. menambahkan donasi bukan hanya dari UMKM bidang konveksi. Namun, dari jenis usaha yang lain termasuk kuliner.


“MEREKA ini kan punya asosiasi-asosiasi. Ada yang kuliner, konveksi, fashion, handicraft, dan lain sebagianya. Jadi saling patungan. Ada yang menyumbang bahan, ada yang menyumbang tenaga, dan lainnya,” jelasnya.
  

HARUM KUSUMAWATI, S.Sos menyebut awalnya hanya ingin menyumbang masker. Namun, seiring waktu berjalan, donasi ditambah sembako. Hal itu mengingat banyaknya masyarakat yang membutuhkan.


SEPERTI diketahui, Pemerintah Kota Madiun terus menyalurkan sembako kepada masyarakat. Namun, bantuan tentu tidak cukup sekali. Apalagi, paket sembako biasanya hanya cukup satu sampai dua minggu. Tak heran, butuh banyak sembako jika pandemi berlangsung hingga berbulan-bulan ke depan. 


“PRINSIPNYA mereka ingin berpartisipasi. Biarpun usaha sedang kurang baik, tapi tidak ada salahnya tetap berbagi”, pungkas Harum Kusumawati, S.Sos. (MADIUNTODAY/AGM).

IKLAN

Recent-Post