Berita Utama

[News][bleft]

Sari Berita

[Sekilas][twocolumns]

Wali Kota Madiun Drs. H. Maidi, S.H., M.M., M.Pd Berharap Pemuda Ikut Aktif Bangun Kota

MADIUN (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Wali Kota Madiun Drs. H. Maidi, S.H., M.M., M.Pd ingin anak muda di Kota Madiun ikut aktif dalam membangun dan memajukan kota. Beragam cara bisa dilakukan para pemuda untuk terlibat dalam perubahan kota ke arah yang lebih baik. Hal tersebut disampaikan orang nomor satu di Kota Pendekar itu saat menggelar pertemuan dengan RT, RW, karang taruna, kelompok pemuda, generasi milenial dan forum anak di Kelurahan Kuncen pada Senin (11/07/2022).  "Pemuda, khususnya yang ada di Kota Madiun, harus aktif dan jangan hanya jadi penonton, tapi harus ikut jadi pemain dalam perubahan kota," tegas Wali Kota Madiun Drs. H. Maidi, S.H., M.M., M.Pd.  




LEBIH LANJUT
Wali Kota Madiun Drs. H. Maidi, S.H., M.M., M.Pd mengatakan, salah satu cara untuk ikut aktif dalam pembangunan kota yakni dengan menyampaikan usulan dan saran terkait pembangunan di kelurahan masing-masing. Juga ikut serta meramaikan lapak UMKM agar kemajuan dan kesejahteraan bisa dicapai bersama. "Apa yang menjadi kesulitan warga segera disampaikan. Jangan ditunda. Apalagi yang menyangkut hajat hidup orang banyak," ungkapnya.  




WALI KOTA Drs. H. Maidi, S.H., M.M., M.Pd
 mengatakan, pemerintah akan selalu hadir untuk membantu warganya yang kesusahan. Tak hanya itu, beragam program kerja juga telah dijalankan guna mendorong lahirnya calon generasi penerus bangsa yang unggul. Di antaranya yakni dengan adanya bantuan beasiswa mahasiswa (BBM) yang saat ini sudah ada lebih dari 700 mahasiswa yang mendapat bantuan dari program Pemkot Madiun itu.  




MENURUT
Wali Kota Madiun Drs. H. Maidi, S.H., MM., M.Pd, BBM bukan sekedar bantuan agar masyarakat Kota Madiun berpendidikan tinggi. Namun, sekaligus menghindarkan dari potensi pernikahan usia dini. Khususnya dari keluarga kurang mampu. Pernikahan usia dini tersebut bisa saja mencetak kemiskinan baru ke depan.  




"KALAU
hanya lulusan SMP kemudian langsung menikah, dikhawatirkan dapat istri atau suami yang belum mapan juga. Artinya, ini nanti jadi kemiskinan baru. Bukan malah mengurangi, tetapi menambah. Karenanya, pendidikan harus tinggi, dapat pekerjaan bagus, bisa mengangkat keluarganya dari kemiskinan," pungkasnya sebagaimana diinformasikan oleh Dinas Kominfo Kota Madiun. (KR-AGUNG/AS).  

IKLAN

Recent-Post