NGAWI (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Mencegah kebakaran hutan adalah prioritas utama yang tidak bisa ditawar. Kebakaran di area hutan tidak hanya mengganggu ekologi dan lingkungan, tetapi juga mengancam kehidupan tumbuhan, hewan, dan manusia.
Administratur Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Ngawi, Andi Adrian Hidayat, menegaskan bahwa sejumlah langkah telah ditempuh untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan di wilayahnya. "Satu-satunya cara mempertahankan ekosistem hutan ya hanya dengan mencegah, tidak boleh ada kebakaran di situ. Upayanya bermacam-macam, pertama menyiapkan pasukan," ujar Andi saat ditemui di kantornya.
Pihak perhutani akan terus bergerak baik dalam sosialisasi maupun dalam penanganan cepat terhadap titik api yang muncul. Selain personil Perhutani, menurutnya ada peran yang lebih besar yakni masyarakat. Perhutani terus mendorong masyarakat untuk ikut merasa memiliki hutan dengan mengajak memanfaatkan lahan dibawah tegakan. Jika masyarakat merasa memiliki lahan tersebut, mereka akan lebih berkomitmen dalam menjaga dan mencegah terjadinya kebakaran. "Ini yang belum terdorong dengan baik karena mindset petani kita masih tanaman jagung, padi, tebu yang butuh matahari. Padahal ada produk lain seperti porang, empon-empon. Itu jauh lebih aman dan nyaman karena masyarakat akan ikut bertanggung jawab," jelas Andi.
Dengan melibatkan masyarakat dalam pengelolaan dan pemanfaatan lahan hutan secara bijak, Perhutani berharap risiko kebakaran hutan dapat diminimalisasi sehingga kelestarian ekosistem hutan di Ngawi tetap terjaga. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh RRI Madiun. (KR-FEB/AS)