Berita Utama

[News][bleft]

Sari Berita

[Sekilas][twocolumns]

Petani Jogorogo Ngawi Gagal Panen Akibat Kekeringan, Capai 26 Hektar

NGAWI (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Ngawi mengidentifikasi sebanyak 26 hektar lahan pertanian di Kecamatan Jogorogo mengalami gagal panen akibat kekeringan. Lokasinya berada di desa Tanjungsari dan Dawung.​ "Hampir setiap tahun di sini kekeringan. Tapi karena kemarin La Nina dan tanam padi masih berhasil, tahun ini petani gambling menanam padi tapi ternyata gagal panen," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan (DKPP) Ngawi, Hasan Zunairi, Kamis (29/8/2024) lalu.



Hasan Zunairi menjelaskan, namun sayangnya dari 26 hektar yang gagal panen, hanya 7 hektar saja yang telah didaftarkan dalam program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). "Kami identifikasi sekitar 26 ribu hektar tapi yang masuk AUTP sekitar 6-7 ribu," lanjutnya.

Hasan Zunairi menambahkan, klaim asuransi untuk lahan yang rusak total adalah sebesar Rp6 juta per hektar. Meski demikian, nominal yang klaim yang bisa dicairkan akan dinilai terlebih dahulu oleh pihak asuransi Jasindo. Hasan mengakui kesadaran petani untuk mengasuransikan lahan padi mereka masih kurang. Padahal, premi asuransi hanya sekitar Rp180 ribu per masa panen, atau sekitar 3 bulan.

Saat ini, pemerintah pusat dan daerah Ngawi telah memberikan subsidi AUTP untuk 500 hektar lahan pertanian sebagai upaya untuk mengurangi risiko gagal panen di masa mendatang. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran petani untuk mengasuransikan lahan mereka agar kerugian akibat kekeringan maupun bencana lain bisa diminimalisasi. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh RRI Madiun. (KR-FEB/AS)

IKLAN

Recent-Post