BLT Juga Sentuh Buruh Tani di Balong, Sentra Penghasil Tembakau di Ponorogo
PONOROGO (KORAN KRIDHARAKYAT.COM)- Balong menjadi sentra penghasil tembakau di Ponorogo. Perkebunannya paling luas hingga menyerap banyak buruh tani tembakau yang berhak atas bantuan langsung tunai (BLT) dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT). “Kami melakukan pendataan di tiga desa untuk penyaluran BLT di Balong ini. Yaitu, Desa Tatung, Muneng, dan Purworejo,” kata Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Ponorogo Supriadi, Selasa (3/9/2024). BLT yang bersumber dari DBHCHT 2024 mulai disalurkan. Selain di Balong, buruh tani tembakau di lima kecamatan lainnya juga mendapatkan jatah BLT sebesar Rp 600 ribu per kepala itu, pada hari yang sama. “Dinsos menangani penyaluran BLT dari DBHCHT mulai tahun 2022 lalu,” terang Supriadi.
Dia mencermati nominal DBHCHT yang merupakan bagian transfer ke daerah penghasil cukai atau tembakau untuk mewujudkan prinsip keadilan dan keseimbangan dalam pengelolaan APBN, itu terus bertambah setiap tahun. Apalagi, bersamaan meningkatnya produksi tembakau di Ponorogo seiring semakin luasnya lahan budidaya. ‘’Ada aturan pemanfaatan DBHCHT yang wajib menggunakan proporsi tertentu,” jelasnya.
Di antaranya, untuk kesehatan, kesejahteraan masyarakat, peningkatan kualitas bahan baku, peningkatan keterampilan kerja dan pembinaan industri, serta penegakan hukum. “Alokasi DBHCHT juga ada yang dikembalikan ke petani tembakau dalam bentuk sarana dan prasarana pertanian serta penunjang irigasi,” rincinya.
Pihaknya mendata keberadaan buruh tani tembakau di 16 kecamatan yang ada di Ponorogo. Bersamaan itu, tercatat 127 kelompok tani tembakau. “Yang patut disyukuri adalah hasil panen tembakau meningkat dan harganya stabil,” ujarnya. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh Dinas Kominfo Kabupaten Ponorogo. (KR-LID/AS)