Berita Utama

[News][bleft]

Sari Berita

[Sekilas][twocolumns]

Pemdes Waruk Kalong Bangun Jembatan dan Saluran Air Penuhi Kebutuhan Infrastruktur Memadai untuk Masyarakat



MADIUN (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Program ketahanan pangan bukan satu-satunya prioritas Pemerintah Desa Waruk Kalong, Kecamatan Kwadungan. Tahun 2025 ini, pemdes juga memfokuskan pembangunan infrastruktur melalui proyek jembatan dan saluran air.


Kepala Desa Waruk Kalong, Juwadi menjelaskan bahwa pembangunan jembatan yang dimulai akhir April telah memasuki tahap pengecoran. Setelah material cor benar-benar kuat, pengerjaan akan dilanjutkan dengan pemasangan pagar jembatan. “Semoga prosesnya sesuai perencanaan,” ujarnya.


Pembangunan jembatan tersebut bersumber dari anggaran BK Sarpras sebesar Rp 200 juta dan Dana Desa Rp 310 juta. Juwadi mengungkapkan bahwa progres pekerjaan sempat terhambat faktor cuaca. Untuk sementara jalan masih ditutup hingga akhir November. Setelah itu, akses dibuka bertahap dan hanya diperbolehkan untuk kendaraan roda dua terlebih dahulu agar konstruksi lebih kuat. 


Menurut Juwadi, pembangunan jembatan penting dilakukan lantaran kondisi sebelumnya dinilai membahayakan pengguna jalan.  Infrastruktur yang sudah ada sejak sekitar 1970 itu merupakan jalur utama penghubung antar dusun sekaligus akses alternatif menuju Madiun karena jaraknya lebih dekat. Lebar jembatan kini diperlebar menjadi empat meter dari sebelumnya tiga meter, sedangkan tinggi konstruksi ditambah satu setengah meter.



Proyek ini juga melibatkan warga sekitar dalam kegiatan gotong royong, terutama saat proses pengecoran. Saluran dengan panjang 260 meter dan lebar 1,6 meter itu kini berfungsi optimal untuk membuang air yang kerap menggenang di jalan utama. “Jika dibiarkan, genangan air bisa menggerus badan jalan dan berakibat fatal,” kata Juwadi.


Pembangunan saluran air tersebut dibiayai bantuan dari BBWS Bengawan Solo senilai Rp 196 juta. Dalam musyawarah desa terbaru, disimpulkan bahwa proyek sudah selesai dan berfungsi efektif. Sebelumnya, saluran air lama tidak mampu menampung debit air yang cukup besar sehingga air meluber ke jalan. Dengan saluran baru yang lebih memadai, limpasan dapat mengalir langsung ke sungai.


Pemdes berharap sinergi dengan BBWS Bengawan Solo dapat berlanjut pada tahun berikutnya karena masih banyak titik yang membutuhkan pembangunan saluran air. “Semoga setiap tahun ada bantuan pembangunan saluran seperti ini,” pungkas Juwadi. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh Radar Madiun. (KR-FEB/AS)

IKLAN

Recent-Post