Antusias Siswa SDN Karangsono 1 Sambut Perpustakaan Desa Karangsono yang Aktif Kembali
NGAWI (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Perpustakaan Desa Karangsono kembali menunjukkan geliatnya setelah mahasiswa KKN-T Berdampak Universitas PGRI Madiun (Unipma) kelompok 38 melaksanakan program Pengaktifan Perpustakaan sebagai upaya memperkuat budaya literasi masyarakat. Program yang dipimpin Ardhan selaku Penanggung Jawab ini melibatkan siswa-siswi SDN Karangsono 1, yang hadir dan mengikuti kegiatan dengan penuh antusias.
Mahasiswa KKN-T memulai kegiatan dengan melakukan penataan dan pembenahan ruang perpustakaan. Koleksi buku yang sebelumnya kurang teratur kini ditata kembali agar lebih mudah dijangkau. Ruangan perpustakaan juga dibersihkan dan diatur sedemikian rupa sehingga tampak rapi, nyaman, dan lebih layak digunakan sebagai ruang belajar bersama.
Setelah proses penataan selesai, mahasiswa mengajak siswa SDN Karangsono 1 mengikuti kegiatan membaca bersama. Suasana perpustakaan seketika menjadi lebih hidup. Anak-anak tampak antusias memilih buku sesuai minat mereka, mengenal beragam jenis bacaan, serta menikmati pengalaman membaca di ruang yang kini lebih tertata dan menyenangkan.
Ardhan menjelaskan bahwa program ini bertujuan mengembalikan fungsi perpustakaan sebagai pusat kegiatan literasi desa. Ia berharap tempat ini dapat menjadi ruang yang mendorong anak-anak maupun warga untuk terus membaca. “Kami ingin menghadirkan perpustakaan yang bersih, rapi, dan nyaman, sehingga masyarakat terdorong untuk datang dan membaca. Ini langkah sederhana, tapi penting untuk menumbuhkan budaya literasi,” ujarnya.
Kegiatan ini membawa sejumlah dampak positif yang mulai dirasakan masyarakat. Perpustakaan kini tampak lebih hidup dan layak digunakan. Minat baca siswa SDN Karangsono 1 juga terlihat meningkat melalui antusiasme mereka mengikuti sesi membaca bersama. Dengan penataan buku yang lebih terstruktur, pengunjung kini lebih mudah menemukan bahan bacaan yang mereka butuhkan. Pihak sekolah turut menyampaikan apresiasi atas upaya mahasiswa dalam menghidupkan kembali perpustakaan desa dan memberikan pengalaman literasi yang menyenangkan bagi para siswa. Kehadiran mahasiswa dianggap memberi warna baru bagi kegiatan belajar anak-anak di desa.
Ardhan berharap perpustakaan dapat terus dimanfaatkan setelah masa KKN berakhir. Ia menginginkan agar perpustakaan benar-benar menjadi pusat belajar masyarakat, bukan hanya aktif selama program berlangsung. Ia menegaskan bahwa keberlanjutan adalah kunci agar budaya literasi di Desa Karangsono dapat tumbuh semakin kuat.
Program Pengaktifan Perpustakaan ini diharapkan menjadi fondasi bagi pengembangan literasi di Desa Karangsono dan menjadikan perpustakaan sebagai ruang publik yang edukatif, inklusif, serta bermanfaat bagi seluruh warga. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh RRI Madiun. (KR-FEB/AS)

