PONOROGO (KR) – Banjir yang menerjang Ponorogo pada Rabu
(6/3) membuat sejumlah infrastruktur di
Ponorogo rusak.Salah satunya ada beberapa Jembatan yang roboh akibat derasnya
terjangan banjir.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Ponorogo
mendata ada sebanyak 5 jembatan yang ambrol. Jembatan yang rusak itu berada di
wilayah Desa nambak, Kecamatan Bungkal, Desa Broto, Kecamatan Slahung dan 3
jembatan desa lainnya.
Di temui di kantornya, Senin (11/3) Kepala Dinas PUPR Jamus
Kunto Purnomo menjelaskan bahwa ambrolnya 5 jembatan itu di pengaruhi beberapa factor,
namun utamanya memang karena terjangan banjir.
"Ambrolnya ada beberapa faktor, tapi utamanya memang
karena banjir," jelasnya
Lebih lanjut dikatakan faktor utama ambrolnya jembatan
memang air banjir, kedua karena faktor adanya pohon-pohon yang ikut arus sungai
dan ketiga karena adanya tambang pasir yang dilakukan warga di sekitar sungai.
"Jadi ada yang jembatan itu pondasinya tengah terseret
arus sungai akhirnya bagian tengah jebol," terang dia.
Dari kerusakan 5 jembatan itu, Jamus mengestimasi
membutuhkan anggaran hingga Rp 5 M. Dengan rincian, jembatan Slahung Rp 750
juta, jembatan Bungkal Rp 250 juta, jembatan Broto Rp 1 M dan jembatan Nambak
Rp 3 M.
"Di Desa Duri, Slahung yang sudah dianggarkan Rp 750
juta itu dalam proses perbaikan, kalau yang lain mungkin masuk Perubahan
Anggaran Keuangan (PAK) atau APBD 2020," papar dia.
Untuk mengatasi kebutuhan aktifitas warga rencananya
pihaknya bakal membangun jembatan sementara yang diprakarsai bersama BPBD
Ponorogo.
Selain jembatan, ada tanggul yang rusak di lima desa akibat
bencana banjir yang menyerang Ponorogo pada Kamis (7/3) lalu. Yakni Desa
Kradenan, Kecamatan Jetis, Desa Padas, Kecamatan Bungkal, Desa Carat, Kecamatan
Slahung, Desa Gabel, Kecamatan Sukorejo dan Desa Ngadisanan, Kecamatan Sambit.
Dilansir dari :Detik.com
Dilansir dari :Detik.com
