7 Pimpinan Lembaga Negara Tandatangani MoU Cegah Kerusakan Laut Dan Wisata Bahari
JAKARTA (KR) – Bertempat di kantor Kemenko Bidang Kemaritiman,
Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, tujuh pemimpin kementerian/lembaga Negara melakukan
penandatanganan Nota Kesepahaman tentang keselamatan pelayaran, perlindungan
lingkungan maritim, kawasan konservasi perairan, dan wisata bahari Selasa (16/3).
Hadir sebagai penandatangan MoU antara lain: Menteri
Koordinator (Menko) Kemaritiman Jend. TNI. Purn. Luhut B. Pandjaitan, Menteri
Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi
Tjahjanto, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Kelautan dan Perikanan
(KKP) Nilanto Perbowo, Sekretaris Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Ukus
Kuswara, Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Wiratno, dan Sekretaris Utama Badan
Informasi Geospasial Muhtadi Ganda Sutrisna.
Penandatanganan Nota Kesepahaman yang dilakukan ini adalah
bentuk dari kesungguhan pemerintah untuk terus memperkuat koordinasi antar
lembaga, juga melihat Kasus rusaknya terumbu karang yang ditabrak oleh Kapal
Pesiar berbendera Panama MV Caledonian Sky pada tahun 2017 lalu yang membuat
rusaknya terumbu karang yang ada di wilayah Raja Ampat tersebut.
“Kita harapkan kunjungan wisatawan dari luar negeri bisa
bertambah dengan tren meningkatnya kunjungan wisatawan dengan menggunakan kapal
wisata/ cruise ship,” kata Menko Luhut.
Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Makassar, Pelabuhan
Tanjung Perak, Belawan dan Benoa Bali adalah pelabuhan besar di Indonesia yang
di harapakan Menko Luhut agar dapat di datangi wisatawan mancanegara.
“Kita harapkan mereka singgah paling tidak di lima pelabuhan
besar di Indonesia, lalu melanjutkan ke tempat wisata lain. Tidak hanya di
Bali, tapi ada tujuan yang lain, misalnya ke Mandalika, lalu dari Mandalika
menuju ke tempat-tempat lain di sekitar itu,” tambahnya.
Namun demikian, pemerintah tidak ingin kecolongan lagi.
Koordinasi antar kementerian/lembaga terkait menurut Menko Luhut perlu terus
diperkuat.
Dengan adanya koordinasi antar kementerian terkait, misalnya
KLHK yang berwenang menetapkan dan membuat peta wilayah konservasi dengan
Kemenhub yang berwenang untuk menyusun peta navigasi, Menko Luhut berharap
insiden kapal MV Caledonian Sky tidak terjadi lagi di masa mendatang.
“Terkait dengan keselamatan pelayaran, dengan kejadian
kandasnya kapal pesiar negara asing (MV Caledonian Sky) merupakan salah satu
kasus yang menyebabkan kerugian rusaknya terumbu karang di kawasan konservasi
terumbu karang di Radja Ampat,” jelas Menko Luhut.
Sebagaimana diketahui, 1,8 hektar luas terumbu karang di
Radja Ampat, Papua rusak ditabrak kapal pesiar berbendera Panama, MV Caledonian
Sky.Menurutnya butuh waktu yang tidak sebentar untuk memulihkan kerusakan
terumbu karang tersebut.
Usai penandatangan Nota Kesepahaman tersebut, Kemenko Bidang
Kemaritiman dan tim teknis terkait akan segera menyusun Perjanjian Kerja Sama
(PKS) antar K/L di bidang keselamatan pelayaran, perlindungan lingkungan
maritim, kawasan konservasi perairan dan wisata bahari dan segera menyusun
petunjuk pelaksanaan serta mengimplementasikan MoU tersebut.
Dilansir dari : http://www.tribunnews.com

