JAKARTA (KR) – Bermaksud agar masyarakat bisa mendapatkan
sosialisasi lebih maksimal mengenai Moda Raya Terpadu (MRT) yang baru saja di
tetapkan tarifnya sebesar Rp 8.500, Menteri
Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta tarif Moda Raya Terpadu (MRT) digratiskan
selama sebulan.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan kalaupun
harus membayar untuk menggunakan transportasi umun tersebut, Ia meminta untuk tarifnya
jangan terlalu tinggi atau sementara tidak menerapkan tarif yang telah
disepakati.
"Saya dapat informasi, jarak terjauhnya itu (Rp) 8500
dan yang lain pasti gradual. Saya juga minta kepada DKI, satu bulan ini
digratiskan dulu atau kalau ada pembayaran, kecil saja antara: Rp. 5, Rp. 25,
supaya ada sosialisasi," kata Budi Karya Sumadi saat jumpa pers di sebuah
hotel, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (26/3).
Dengan kemacetan yang semakin parah di Jakarta, Budi Karya
Sumadi memprediksi MRT Jakarta akan banyak yang menggunakan. Ia juga optimis masyarakat
Jakarta dan sekitarnya akan beralih menggunakan transportasi umum untuk
melakukan perjalanan, khususnya pada hari kerja.
"Saya pikir, dengan antusiasme masyarakat mudah-mudahan
akan banyak diminati. Yang ke dua, populasi di Jakarta ini sepuluh kali lipat
Palembang. Di Jakarta ini macet begitu parah. Oleh karenanya, saya mengimbau
untuk tarif dari DKI itu relatif bisa terjangkau," jelas Budi Karya
Sumadi.
Melihat postingan foto yang viral di sosial media tentang euforia
berlebihan masyarakat saat mecoba menggunakan MRT. Budi Karya Sumadi mengimbau
masyarakat pengguna MRT untuk tertib dalam menggunakan transportasi umum yang
baru diresmikan tersebut.
"Saya imbau kepada masyarakat jangan euforia
berlebihan, gantian saja pasti dapat menikmati MRT. Jangan bawa makanan, jangan
bergelantungan di sana, seperti yang viral itu. Kita ini bangsa besar, saya
yakin masyarakat akan tertib," tuturnya.
Dilansir dari : http://www.tribunnews.com

