PONOROGO (KR) – Menjelang pencoblosan hingga sampai saat
ini, harga kebutuhan pokok pasar legi Ponorogo yang mengalami kenaikan belum
juga normal kembali. Kondisi itu tidak hanya dikeluhkan oleh pembeli, naiknya
harga kebutuhan pokok itu membuat pedagang terkena imbasnya.
Salah satu pedagang di Pasar Legi, Suprihatin mengatakan
bahwa harga bahan pokok naik menjadikan omzet penjualan pedagang menurun.
“Harga-harga pada naik, omzet penjualan menjadi menurun.
Yang tadinya beli satu kilogram, sekarang hanya beli seperempatnya saja,”
katanya, Rabu (24/4).
Lebih lanjut Suprihatin menyebut cabai besar Rp 20 ribu naik
menjadi Rp 40 ribu per kilogram. Cabai rawit Rp 15 ribu sekarang Rp 25 ribu per
kilogram. Sedangkan harga bawang merah yang semula Rp 17 ribu per kilogram,
naik menjadi Rp 30 ribu, bawang putih Rp 30 ribu sekarang Rp 40 ribu.
Ia juga mengatakan, kenaikan harga tersebut disebabkan stok
barang yang langka. Biasanya dia mendatangkan stok dagangan dari Kediri dan
Nganjuk. Dia berharap harga dapat kembali stabil seperti biasanya. Dan stok
dagangan pun juga tidak langka.
“Biasanya menjelang
bulan Ramadan harga kebutuhan pokok naik. Semoga tahun ini bisa stabil,”
katanya.
Sementara itu salah satu pedagang ayam potong Ferlin
Febriani mengungkapkan untuk ayam potong harganya kembali normal. Setelah
menjelang pemilu lalu kenaikan mencapai Rp. 5000, kini harganya stabil
dikisaran Rp. 27-28 ribu per satu kilogramnya.
Lonjakan harga tersebut membuat dagangannya sepi pembeli.
Dia mencatat saat naik beberapa hari yang lalu, ayamnya hanya terjual separuh
dari pada hari biasanya yang harganya normal. Pembeli, sebut Ferlin mengalihkan
kebutuhan lainnya dari pada beli ayam potong.
Dia berharap semoga harga normal ini bisa bertahan sampai
bulan Ramadan bahkan sampai lebaran.
“Yang masih beli itu langganan saya untuk warung makan.
Sedangkan pembeli untuk dikonsumsi sendiri sepi waktu harga naik,” pungkasnya.
Dilansir dari : https://beritajatim.com