Dari Keguguran,meninggal Hingga Kecelakaan, Banyak Peristiwa Nahas Yang Di Alami Oleh Petugas KPPS Di Madiun
MADIUN (KR) – Dalam proses pemilihan umum 2019 ini, banyak
dari Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) mengalami kelelahan
atau pun sakit setelah melakukan pekerjaannya. Dari banyaknya Petugas KPPS yang kelelahan
atau sakit, KPU Kabupaten Madiun mencatat ada empat kejadian yang mengundang
empati dalam gelaran Pemilu 2019. Mulai dari penyelenggara yang keguguran
hingga petugas yang mengalami kecelakaan.
"Ada satu anggota KPPS yang mengalami keguguran
kandungan saat masih bertugas," kata Ketua KPU Kabupaten Madiun Anwar
Sholeh Azzarkoni kepada wartawan di kantornya, Rabu (24/4).
Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang
mengalami keguguran yakni Linda Sukreni (39). Ia merupakan warga Desa Saren,
Kecamatan Geger.
Linda mengalami keguguran saat usia kandungan sudah masuk 7
bulan. Kini ia harus merelakan kepergian sang buah hati dan menjalani perawatan
di rumah sakit.
"Saat menjadi petugas KPPS, Linda ini memang sedang masa
hamil tujuh bulan. Untuk saat ini masih dirawat di RSUD dr Soedono Madiun,
mungkin karena kecapekan, Linda keguguran," imbuhnya.
Menurut Anwar, sampai saat ini KPU Kabupaten Madiun juga
sudah mencatat tiga kasus memprihatinkan lainnya dalam gelaran Pemilu 2019.
Termasuk seorang Linmas yang meninggal dunia.
"Selain kasus keguguran ada pula tiga kasus lainnya
yakni petugas Linmas meninggal dunia. Yakni Linmas di TPS 08, Desa Glonggong,
Kecamatan Dolopo," tambahnya.
Petugas Linmas yang meninggal yakni Juli Saemo (62). Yang
bersangkutan diduga terlalu capek usai bertugas menjaga TPS.
Kemudian dua kejadian lainnya yang mengundang empati yakni
kecelakaan yang dialami Joko Susilo (43) dan Agung Prawoto (40). Joko merupakan
Ketua PPS Desa Kresek, Kecamatan Wungu. Joko mengalami kecelakaan lalu lintas
saat bertugas mendistribusikan logistik Pemilu pada Senin (15/4) dan sempat
dirawat di RS Paru-paru Dungus.
Sedangkan Agung merupakan sekretaris PPS Desa Palur,
Kecamatan Kebonsari. Ia mengalami patah tulang akibat kecelakaan lalu lintas
saat mengirim logistik Pemilu 2019.
Mengenai peristiwa nahas yang mewarnai pesta demokrasi ini,
Anwar menyampaikan KPU akan melakukan evaluasi terkait pelaksanaan Pemilu 2019.
Dia menuturkan, kinerja petugas rekapitulasi surat suara di tingkat kecamatan
sudah ditentukan target.
Dilansir dari : https://news.detik.com