Berita Utama

[News][bleft]

Sari Berita

[Sekilas][twocolumns]

Pemkot Madiun Berikan Pembekalan Kepada Pengawas Ujian Tingkat SD dan SMP

MADIUN (KR) - 22 hingga 25 April nanti akan berlangsung Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) tingkat SD dan SMP. UNBK dan USBN penting sebagai salah satu alat ukur pencapaian standar pendidikan di Kota Madiun. Selain itu, hasil ujian juga merupakan persyaratan melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi. Berbagai persiapan dilakukan Dinas Pendidikan Kota Madiun.

UNBK dan USBN dipercayakan kepada pemerintah daerah Sesuai Surat Keputusan Kementerian Pendidikan. Tak heran, mulai soal sampai pelaksanaan penggawasan ujian dipercayakan kepada daerah penyelenggara.

“Kepercayaan kewenangan penyelenggaraan dari pemerintah pusat ini harus terus dijaga dan ditingkatkan,” kata Sekretaris Daerah Kota Madiun Rusdiyanto usai memberikan arahan kepada pengawas ujian tingkat SD dan SMP di Aula Asrama Haji Kota Madiun, Kamis (18/4).

Ujian kali ini melibatkan 286 orang pengawas SMP dan 524 orang pengawas ujian tingkat SD. Sekda menegaskan, kejujuran harus betul-betul diimplementasikan. Profesionalisme sebagai tenaga pendidik harus dikedepankan. Hal itu penting lantaran banyak kerawanan pelaksanaan ujian. Salah satunya, terkait kebocoran soal. Hal itu lantaran ego sentris pihak sekolah agar anak didiknya tampil sebagai yang terbaik.

Mengantisipasi hal tersebut, Sekda mengamanatkan para tenaga pendidik yang terlibat ujian nasional untuk membuat pakta integritas. Harapannya, tidak muncul permasalahan dikemudian hari.

“Kecurangan mencederai semangat kejujuran. Selain itu, keberhasilan pendidikan menjadi bias ketika tahapan ujian tercederai,” katanya seraya menyebut semboyan jujur harus, prestasi oke untuk ujian tahun ini.

Sekda menyebut akan mengambil tindak tegas ketika terdapat kecurangan. Sanksi tentu sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Mulai kedisiplinan pegawai tingkat rendah, sedang, dan tinggi.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Madiun Heri Wasana menambahkan setiap sekolah diharuskan menyiapkan petugas pengawas ruangan, proktor dan teknisi. Proktor bertugas mengoperatori server UNBK. Sedang, teknisi diperbantukan jika terjadi gangguan teknis seperti komputer mati, jaringan klien tidak terhubung ke server dan lainnya.

Menurutnya, persiapan UNBK dan USBN sudah jauh hari sebelumnya. Mulai materi, sarana prasarana, dan pemantapan SDM pengawas ujian sekolah. Untuk sarpras, semua peserta terfasilitasi komputer sesuai jumlah peserta. Untuk kesiapan siswa, Diknas sudah menggelar simulasi ujian dan try out.

‘’Pelaksanaan ujian sekolah harus berjalan sukses, lancar dan aman. Setidaknya Kota Madiun bisa masuk jajaran lima besar provinsi seperti tahun lalu,” pungkasnya.

Peserta ujian jenjang SMP diikuti 24 sekolah dengan 3.271 siswa dan jenjang MTS diikuti 465 siswa. Sedang, jenjang SD diikuti 70 sekolah dengan 2.774 siswa dan jenjang MI diikuti 14 sekolah dengan 965 siswa.

Mata pelajaran yang diujikan meliputi Bahasa Indonesia, Matematika, IPA dan Bahasa Inggris untuk jenjang SMP. Sedang, USBN SD terdiri dari Bahasa Indonesia, Matematika dan IPA. Untuk tingkat SD menggunakan pensil dan kertas.




Dilansir dari : https://www.facebook.com/pemkotmadiun

IKLAN

Recent-Post