Panglima TNI Ungkap Ada Indikasi Provokasi Oleh Pihak Yang Tak Terima Hasil KPU
JAKARTA (KR) – Dalam rapat kerja terkait evaluasi
penyelenggaraan Pemilu 2019 dengan Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di
Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/6). Panglima TNI Marsekal Hadi
Tjahjanto mengungkapkan, ada indikasi provokasi dan pembentukan opini oleh
pihak-pihak yang tidak menerima hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2019.
"Terdapat indikasi tidak menerima hasil penghitungan
suara ke KPU dan provokasi serta upaya cipta opini melalui media sosial masih
gencar," ujar Hadi.
Lebih lsnjut dikatakan Hadi, ada tudingan kecurangan dalam
pelaksanaan pemungutan suara, proses penghitungan hingga penetapan hasil
pemilu.
Hadi memprediksi, jika situasi tersebut terus berlangsung,
maka akan memunculkan aksi unjuk rasa bahkan penyerangan terhadap kantor-kantor
penyelenggara pemilu.
"Akibat dari keberatan tersebut dapat terjadi aksi
untuk melaksanakan unjuk rasa atau bahkan penyerangan terhadap kantor-kantor
penyelenggara pemilu, KPU dan Bawaslu, yang sudah kami prediksi," kata
dia.
Terkait hal itu, Panglima TNI menegaskan, pihaknya akan
melaksanakann deteksi dini cegah dini, temu cepat, dan lapor cepat setiap ada
perkembangan situasi.
TNI bersama Polri juga melakukan patroli bersama di
wilayah-wilayah yang dianggap memiliki tingkat kerawanan tinggi.
"Terhadap hal-hal yang menonjol yang terjadi di
wilayah. TNI juga terus melakukan patroli bersama Polri dalam rangka cipta
kondisi wilayah," kata Hadi.
Dalam rapat tersebut hadir Ketua DPD Oesman Sapta Odang,
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Wakil
Kepala BIN Teddy Lhaksmana, perwakilan Menko Polhukam dan perwakilan Jaksa
Agung.
Dilansir dari : http://www.tribunnews.com