Bupati Madiun Anjurkan Tiga Pilar Rajin Ngopi Di Warung Untuk Modal Sosial Komunikasi Dengan Masyarakat
MADIUN (KR) – Banyak
cara yang dapat dilakukan untuk membentuk modal sosial yang tinggi untuk
berkomunikasi dengan masyarakat. Salah satunya dengan “Ngopi di Warung” sebagai sarana mendekatkan diri ke masyarakat.
Hal tersebut di Ungkapkan oleh Bupati Madiun H. Ahmad Dawami
sebagai narasumber di acara Kegiatan Komsos (Komunikasi Sosial) dengan aparat
pemerintah tahun 2019 yang diselenggarakan oleh Staf Teritorial Korem 081/DSJ,
Selasa (25/6). Dalam kesempatan tersebut bupati mengatakan bahwa 3 pilar
masyarakat harus rajin mendekatkan diri salah satunya dengan rajin-rajin ngopi
dengan masyarakat agar mundah dalam komunikasi ke masyarakat.
“Jadi 3 pilar (Lurah, Babinsa dan Babinkamtibmas) harus
rajin-rajin ngopi di warung berkumpul dengan masyarakat sehingga mudah
mensosialisasikan atau mencari tahu informasi yang akan disosialisasikan atau
dicari dari masyarakat”, terangnya.
kegiatan Komsos (Komunikasi Sosial) dengan aparat pemerintah
tahun 2019 yang diselenggarakan oleh Staf Teritorial Korem 081/DSJ bertempat di
Gedung Serba Guna Sudirman Makorem 081/DSJ Jl. Pahlawan No. 50 Kelurahan Madiun
Lor, Kecamatan Mangunharjo, Kota Madiun.
Dengan tema “Melalui komsos dengan aparat pemerintah kita
tingkatkan sinergisitas dan kerja sama guna menyiapkan wilayah pertahanan dan
kekuatan pendukungnya untuk tercapainya tugas pokok TNI AD”, Kegiatan Komsos
tersebut dibuka langsung oleh Danrem 081/DSJ Kolonel Inf Masduki, SE., M.Si.
Bupati Madiun yang juga sebagai penggagas birokrasi
pancasila menjadi ketertarikan oleh kolonel inf masduki, SE, M.Si sehingga
Bupati Madiun juga diperkenankan untuk menceritakan bagaimana beliau dalam
mengimplikasikan birokrasi pancasila tersebut kepada ASN di Pemerintahan
Kabupaten Madiun.
Bupati madiun menjelaskan, bahwa madiun memiliki stigma yang
berbeda di negara kita, beliau pernah mendengar bahwa madiun itu lahirnya PKI,
dan itu sangat menjadikan resah para anak-anak kita pada saat diluar madiun
yang mengganggap warga lain bahwa orang madiun merupakan silsilah dari PKI.
Sehingga dalam hal ini kita hilangkan stigma itu dengan cara menyepakati bahwa
ASN Pemkab Madiun merupakan Birokrasi Pancasila.
“Pancasila adalah pedoman kita dalam berkehidupan
bermasyarakat di Indonesia. Kita harus bersama-sama, bergotong royong dalam
berkehidupan dan diharapkan dengan suasana sinergitas tiga pilar wilayah Madiun
yang solid, akan dapat mempercepat kemajuan dan kesejahteraan masyarakat
diseluruh wilayah Madiun,” pungkasnya.
