Anggorta PKK Dan Karang Taruna Desa Bedingin Ikuti Workshop Daur Ulang Plastik
PONOROGO (KR) – Dalam rangkaian kegiatan Bungah Pawonku
Pawonmu yang dimulai sejak Senin (22/7), terselenggara Workshop Daur Ulang
Plastik yang di ikuti oleh sekitar 150-an ibu-ibu dan remaja putri di salah
satu gedung sekolah di Desa Bedingin, Kecamatan Sambit, Selasa (23/7).
para ibu-ibu anggota PKK di Desa Bedingin dan Karang Taruna
Desa setempat berlatih untuk mengolah sampah plastik yang ada menjadi barang
yang lebih berguna. Bersama pemateri Dian Dwi Cahyonadi dari salah satu
komunitas pemerhati lingkungan di Surabaya, mereka mencoba mengubah botol air
minum kemasan menjadi bahan baku serba guna.
Botol-botol yang semula tak begitu berharga pun berubah
menjadi benda keras yang bisa dimanfaatkan sebagai kursi, pot sampai pagar.
Caranya, botol yang sudah dibersihkan diisi dengan sampah kantong-kantong
plastik yang sudah dibersihkan juga. Setelah dimasukkan, sampah plastik yang
dipotongi kecil-kecil dipadatkan dengan menggunakan tongkat kecil.
“Nah, dari sini, botol akan mengeras. Setelah itu bisa
dirangkai menjadi barang-barang yang kita perlukan. Apa saja, asal kreatif bisa
dibentuk. Pakai lem tembak, lem kayu atau lem lain asal punya daya rekat yang
kuat,” ungkap Dian di depan para peserta.
Ketua Panitia Kenduri Bungah Tego Hadi Nurbasuki mengatakan,
workshop daur ulang plastik ini menjadi perhatian karena warga merasa saat ini
Indonesia adalah salah satu negara yang memproduksi sampah dalam jumlah besar.
Sebagai bagian dari negara ini, warga Bedingin merasa harus turut serta dalam
mengurangi produksi sampah ini.
“Dengan memanfaatkannya seperti ini, maka sampah plastik
akan terkurangi,” ujar Tego.
Sampah plastik yag tidak bisa diurai harus seminimal mungkin
keluar dari rumah-rumah tangga yang ada di Indonesia, termasuk dari Bedingin,
Sambit dan Ponorogo pada umumnya. Bila tidak, akibat buruk dari menumpuknya
sampah itu akan dirasakan oleh anak cucu pewaris negara ini.
“Dan itu jangan sampai terjadi. Makanya, kita punya yel
khusus. Ketika diteriakkan ‘Pilih plastik atau bumi’ maka para peserta akan
menjawab ‘Saya pilih bumi’,” kata Tego.
Sebelumnya, pada Senin (22/7), workshop yang sama dilatihkan
kepada sekitar 200 anak-anak tingkat SD di Kecamatan Sambit. Harapannya, kata
Tego, sikap memilih, memilah dan daur ulang sampah ini bisa ditanamkan sejak
dini kepada anak-anak.
Kenduri Bungah sendiri akan dipuncaki dengan acara kendurian
di lokasi bernama Lemah Gemplah. Ritual Kenduri akan dilaksanakan Kamis (25/7)
malam dan Jumat (26/7). Sepekan ini, kegiatan lain juga digelar. Di antaranya
adalah workshop tari dan musik serta bazar.
Dilansir dari : https://ponorogo.go.id