Berita Utama

[News][bleft]

Sari Berita

[Sekilas][twocolumns]

DPRD Minta BPBD Untuk Lebih Preventif Tangani Bencana Kekeringan di Jatim


SURABAYA (KR) – Memasuki musim kemarau, Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) berharap dan meminta kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim untuk lebih Preventif lagi mengatisipasi bencana di Jatim. Terutama bencana Kekeringan ini. Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Heri Sugiono ditemui di DPRD Jatim, Jumat (28/6).

Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Heri Sugiono ditemui di ruang rapat komisi E DPRD Jatim
Menurut Heri politisi asal Fraksi Golkar ini, Jatim yang merupakan daerah bencana seharusnya jauh - jauh hari sudah harus diantisipasi oleh pihak BPBD dengan sosialisasi dan koordinasi dengan kabupaten/Kota yang terdampak bencana.  Misalnya bencana kekeringan di Kabupaten Lamongan - Tuban seharusnya BPBD langsung turun tangan dan koordinasi menyiapakan air bersih ke masyarakat, sehingga bencana kekeringan di Jatim tahunan ini bisa diantisipasi dengan cepat dan tepat. "Ini musibah tahunan yang tentunya bisa diantisipasi.  Tapi BPBD ini masih pasif, seharusnya langsung turun ke lapangan,"ujarnya.

Selain pelatihan, seharusnya juga disiapkan prasarana dan sarananya secara on call dalam mengatasi kekeringan di Jatim.” Sewaktu-waktu dibutuhkan barang untuk mengatasi kekeringan tersedia. Hal ini tampaknya tak dilakukan BPBD Jatim kurang maksimal. Dampaknya membuat masyarakat kurang tahu apa yang harus dilakukan jika mengalami kekeringan,”paparnya.

Heri mencontohkan di salah satu propinsi di negara Jepang yang menjadi langganan gempa, namun masyarakat di provinsi tersebut mengetahui tanda-tanda akan terjadinya gempa. "Kalau ada gempa apa yang dilakukan sudah tahu. Bahkan desain bangunanpun mereka anti gempa. Kami berharap BPBD Jatim melakukan upaya preventif dalam antisipasi bencana kekeringan tersebut,”harapnya.

Heri menambahkan, pihaknya meminta BPBD Jatim bekerja maksimal dalam atasi bencana dan tak tergantung atas anggaran saja.” Memang ada anggaran darurat untuk bencana. Tapi jangan andalkan dana saja baru bekerja. Kalau bisa upayakan langkah terakhir untuk pencairan anggaran bencana, ”pungkasnya.




Dilansir dari : http://kominfo.jatimprov.go.id

IKLAN

Recent-Post