Yuni Maidi Kenalkan Motif Batik Kota Madiun Di Ladies Program Gelaran APEKSI 2019
SEMARANG (KR) – Rangkaian Kegiatan dalam Rapat Kerja
Nasional (Rakernas) XIV Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI)
2019 juga menjadi ajang menambah wawasan bagi Ketua Tim Penggerak PKK
pemerintah kota seluruh tanah air. Sejumlah kegiatan disuguhkan bagi
istri-istri walikota tersebut. Tak terkecuali Yuni Setyawati Maidi, Ketua Tim
Penggerak PKK Kota Madiun.
Kegiatan bagi perempuan-perempuan nomor satu di daerah
masing-masing tersebut dikemas dalam giat Ladies Program. Di dalamnya, terdapat
kegiatan yang sarat akan edukasi. Salah satunya, tentang budaya batik. Tidak
hanya melihat batik di atas kain. Namun, juga melalui peragaan model di atas
cat walk. Berbagai motif batik mengemuka. Bukan hanya lokal khas Semarang.
Namun, juga motif perpaduan dengan budaya asing. Seperti batik tionghoa dengan
motif naga dan klentengnya. Yuni menyebut hal itu merupakan satu ide kreatif
yang luar biasa. Hal tersebut tentu dapat diterapkan juga di Kota Madiun dengan
dipadukan dengan motif lokal tentunya. Kesempatan bertemu dengan Ketua Tim
Penggerak PKK setanah air itu juga dimanfaatkan Yuni mengenalkan motif-motif
batik Kota Madiun.
"Banyak sekali sentra batik di Kota Madiun. Mungkin
nanti bisa dikolaborasikan agar semakin beragam tanpa meninggalkan ciri khas
kelokalannya," kata Yuni disela mengikuti Ladies Program, Rabu (3/7).
Selain itu, mereka juga mengikuti city tour ke sejumlah
destinasi wisata. Di antaranya, kawasan Kota Lama dan Lawang Sewu. Yuni
menambahkan Kota Madiun juga kaya akan tempat-tempat bersejarah. Setidaknya
terdapat belasan bangunan yang sudah ditetapkan menjadi cagar budaya. Ini masih
bisa bertambah. Kawasan cagar budaya ini tentu sebuah potensi tersendiri.
Bahkan, sudah mulai dilirik Walikota Madiun untuk mengkonsep dalam sebuah
rangkaian wisata cagar budaya. Wawasan yang didapat dari Semarang tentu bisa
menjadi masukan tersendiri.
"Jadi banyak sekali yang bisa dipetik. Bagaimana
pemerintah setempat mengkonsep potensi ini menjadi lebih bernilai jual sudah
satu wawasan berharga. Tentu tidak harus disamakan. Tetapi paling tidak kita
bisa mengambil mana yang sekiranya sesuai dengan kota kita," ungkapnya.
Dilansir dari : https://www.facebook.com/pemkotmadiun