Keterangan
Foto :
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa secara simbolis
meletakan
batu pertama untuk pembangunan Museum HAM Munir,
di Kota Batu. (foto : bjc)
MALANG (KR)
– Minggu (8/12/2019),
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar
Parawansa secara simbolis meletakan batu pertama untuk pembangunan Museum
HAM Munir, yang diinisiasi oleh Yayasan Omah Munir di tanah kelahiran sang
aktivis itu, di Kota Batu.
Sebagaimana ditulis
beritajatim.com,
rencana pembangunan Museum Munir telah direncanakan sejak lama. Pembangunan
Museum itu pun akhirnya dilakukan, museum berada di Jalan Sultan Hasan Halim,
Sisir, Kota Batu. Museum ini mengusung komitmen dalam mengukuhkan nilai dan
prinsip hak asasi manusia demi memewujudkan kehidupan bernegara dan
bermasyarakat yang setara tanpa mendiskriminasi.
Gubernur
mengatakan, Museum HAM diharapkan menjadi tempat pembelajaran bagi generasi
Indonesia dalam membangun prinsip-prinsip hak asasi. Museum HAM bakal menjadi
tempat untuk mengenan sejarah perjuangan Munir dalam menegakan HAM. “Berdirinya
Museum HAM ini merupakan kebersamaan membangun prinsip hak asasi manusia serta
membangun pembelajaran, literasi dan edukasi yang massif sebagai upaya
memanggil memori untuk universalisme kemanusiaan, termasuk dari berbagai
agama,” tandasnya.
Wakil
Walikota Batu, Punjul Santoso, saat
menambahkan bahwa keberadaan Museum Munir menambah destinasi wisata baru bagi
Kota Batu. Museum Munir bakal menjadi museum edukasi agar generasi muda
mengetahui bahwa Hak Asasi Manusia mutlak dimiliki oleh semua orang.
Sedangkan Pengurus
Yayasan Omah Munir, Andi Achdian
mengatakan, dukungan positif dari pemerintah Jawa Timur dan Kota Batu yang
dipimpin oleh dua pemimpin perempuan menjadi salah satu bukti komitmen
keberpihakan atas isu hak asasi manusia.
Dukungan ini
harus menjadi contoh baik bagi pemerintah daerah lain di Indonesia dalam
mengupayakan pemenuhan HAM bagi warganya.
Sementara
itu, Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan
Damanik mengatakan peletakan batu pertama ini memandai tekad seluruh
pejuang HAM dan pengambil kebijakan untuk terus mengupayakan penegakan hukum
dan HAM di Indonesia.
“Khususnya bagi korban dan pelanggaran HAM.
Gagasan pendirian Museum HAM ini merupakah tonggak pembelajaran tentang hak
asasi manusia,” tandasnya.
Museum Omah
Munir pertama kali berdiri pada tahun 2013 atas prakarsa Yayasan Omah Munir.
Sejak tahun 2018 pemerintah Jawa Timur berkomitmen intuk mendukung berdirinya
Museum Munir. Pemprov Jatim memberikan bantuan dana untuk pembangun museum,
sementara Pemerintah Kota Batu memberikan tanah untuk pembangunan museum.
Yayasan Omah Munir juga membuka dukungan publik bagi pendirian museum ini. (bjc/ist/agm)