TBM KRIDHARAKYAT, TRENGGALEK - Pemerintah Kabupaten Trenggalek
dan Ponorogo, Jawa Timur sepakat untuk saling menjajaki rencana kerja sama
antarkedua daerah dalam rangka mempersiapkan pengembangan potensi daerah
menjelang dibukanya pembangunan Selingkar Wilis yang melintasi wilayah dua
daerah ini.
Penjajakan
kerja sama itu tersurat dalam pertemuan bilateral antara kedua pimpinan daerah,
yakni Bupati Trenggalek Mochamad Nur
Arifin dan Bupati Ponorogo Ipong
Muchlissoni, Senin, di eks Perkebunan Dilem Wilis, Kecamatan Bendungan,
Trenggalek.
Tak hanya
melihat potensi perkebunan kopi di dataran tinggi di Trenggalek, Ipong dan
Arifin sempat meninjau jalur Selingkar Wilis yang sudah ada dan menghubungkan
kedua daerah menggunakan kendaraan roda dua jenis trail.
"Kedatangan
Pak Bupati Ponorogo ke Trenggalek ini untuk melihat potensi di kawasan
Selingkar Willis. Beliau ingin menyambungkan Dilem Wilis yang ada di
(Kecamatan) Bendungan, Trenggalek ini dengan Ngebel di Ponorogo. Konsepnya
dengan bikin kerja sama satu paket wisata yang berkelanjutan," ujar Bupati
Trenggalek Mochamad Nur Arifin, saat menerima teman sejawat sesama kepala
daerah itu di Selingkar Wilis, Kecamatan Bendungan, Trenggalek.
Arifin atau
Mas Ipin menambahkan, wisatawan inginnya satu jalan itu bisa dapat banyak objek
wisata. Bila itu di dapat dalam satu kabupaten sulit, sehingga perlu ada kerja
sama antardaerah. "Termasuk bila nanti ada partner atau mitra kerja yang
ingin masuk bekerja sama, mungkin akan ada role atau kemudahan investasi yang
bisa diberikan bersama-sama antara Trenggalek dan Ponorogo," katanya pula.
Sedangkan
untuk pengembangan Selingkar Wilis di Trenggalek, Bupati Arifin menerangkan
bahwa pihaknya bakal mengembangkan aneka usaha mikro, kecil dan menengah.
Tak hanya
menggarap di area hulu dalam mata rantai produksi, Pemkab Trenggalek juga
menyiapkan pengembangan ekonomi kerakyatan lain di kawasan Selingkar Wilis
Trenggalek.
"Sekarang
masih fokus di kopi, dan ke depan akan digabungkan dengan peternakannya
sehingga platform pariwisatanya nilainya bisa banyak," katanya.
Selain nilai
sejarah kebun kopi di Dilem Wilis ini, Pemkab Trenggalek juga akan fokuskan di
olahan susunya juga. "Biar nanti mau ngopi atau mau bikin kopi susu bisa
ada di sini," katanya lagi.
Arifin
mengungkapkan, pihaknya juga sedang mencari mitra untuk bisa mengelola kawasan
Dilem Wilis ini bersama pihak desa, sehingga masyarakat sekitar bisa bikin
"hospitality" nya bisa ditambah dengan glamping-glamping resort.
Dilem Wilis
masih menjadi tujuan antara. Untuk tujuan utamanya masih di Kawasan Selatan
yang mungkin hotel dan sarana pendukungnya sudah ada dan lebih siap, katanya.
(ANTARA)